Foto : Instagram/ @emilmari0

IntipSeleb LokalEmil Mario TikTokers dengan 7,3 juta followers diduga telah melakukan penistaan agama. Ia menggabungkan potongan kalimat syahadat dengan kata kotor.

Terkait ucapannya itu Emil sudah meminta maaf dan menyadari kesalahannya. Kini, ucapannya itu juga telah didengar dan ditanggapi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seperti apa potret Emil Mario yang sempat menghebohkan publik? Berikut artikelnya.

Foto : Instagram/ @emilmari0

Melalui akun TikToknya, Emil Mario membuat kesalahan besar karena telah menggabungkan kalimat syahadat dengan kata kotor. "L for Lesti, no. L for Laa Ilaha Illallah, gue udah capek banget nge*t*t," kata Emil Mario dalam video yang kini telah dihapus.

Foto : Instagram/ @emilmari0

Menyadari kesalahannya itu, Emil Mario yang merupakan pendukung LGBT ini langsung menyampaikan permintaan maafnya. “Gue mau minta maaf sama kalian semua terkait content terakhir yang gue buat di TikTok. Maaf, apabila kalimat yang gue gunakan itu menyinggung dan juga menyakiti hati kalian semua temen-temen,” ujar Emil dalam akun TikToknya.

Foto : Instagram/ @emilmari0

Emil mengakui kecerobohan dirinya dalam menggabungkan kalimat yang seharusnya tidak dijadikan mainan. “Gue akuin kalimat yang gue gunain itu ceroboh dan juga salah. Seharusnya gue bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan kata-kata yang gue gunain dalam video gue. Sebelumnya, dari gue tidak ada niatan, tidak ada intensi sedikitpun untuk menyakiti atau menyinggung agama apa pun, Yang gue lakuin itu pure adalah kelalaian gue yang kurang riset dalam kata-kata yang gue gunain dalam video gue,” katanya.

Foto : Instagram/ @emilmari0

Mendengar ucapan itu, Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas angkat suara. MUI sangat menyesalkan apa yang diucapkan oleh Emil Mario. “MUI sangat menyesalkan kata-kata yang diucapkan oleh Saudara Emil Mario karena sangat menghina dan merendahkan Nama Tuhan yang disembah dan dimuliakan oleh umat Islam," kata Anwar Abbas

Foto : Instagram/ @emilmari0

MUI juga meminta kepada Emil untuk mengoreksi dirinya sendiri yang nantinya bisa menyebabkan kerusuhan. “Hal-hal seperti ini kalau dibiarkan tentu akan bisa membuat kerusuhan dan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat bahkan kalau tidak bisa terkendali bisa menyebabkan terjadinya konflik horizontal dan hal demikian tentu jelas sangat tidak kita inginkan," ucapnya. (nes)

Topik Terkait