Foto : Kaksetosahabatanak/instagram

IntipSeleb Lokal – Tak disangka ternyata seorang Kak Seto Mulyadi pernah mengalami masa sulit saat masih remaja. Dia mengungkapkan kalau saat masih bersekolah di bangku SMA dirinya pernah mengalami menjadi seorang pengamen untuk membiayai hidup.

Kak Seto mengaku pernah menjadi pengamen di jalan Tunjungan, tepat di sebuah pertokoan. Dia pun mengingat masa sulit tersebut, saat melihat seorang pengamen di Jalan Tunjungan, Surabaya. Penasaran apa pengakuan Kak Seto? Simak artikel di bawah ini.

Jadi Pengamen

Foto : Instagram/@kaksetosahabatanak

Tak disangka seorang Kak Seto Mulyadi pernah juga mengalami masa sulit yang mungkin orang lain rasakan. Di usianya masih remaja, Kak Seto sudah bekerja keras untuk membiayai hidupnya sendiri.

Kak Seto Mulyadi dalam Instagramnya @kaksetosahabatanak menjelaskan, saat di usia remaja tepatnya masih duduk di bangku SMA Kak Seto Mulyadi pernah menjadi seorang pengamen. Dia biasanya berkeliling dari toko ke toko yang lain dengan alat musik seadanya.

Kak Seto menjadi seorang pengamen di Jalan Tunjungan Surabaya, sepulang sekolah. Hal ini dilakukan untuk membantu orang tuanya memenuhi kebutuhan hidup terutama biaya pendidikan.

"Saya depan Siola ini dulu ya waktu SMA sambil ngamen," kata Kak Seto Mulyadi, dilansir dari Instagram @kaksetosahabatanak, pada Rabu, 14 Desember 2022.

Tak hanya itu, Kak Seto pun bekerja keras mendapatkan uang tambahan dengan menjual tas-tas plastik. Dia tak sungkan berjualan walau masih di usia sekolah.

Kak Seto pun mengabadikan momen tersebut dalam sebuah konten reels di Instagramnya. Konten itu diberi judul 'Nostalgia Jadi Pengamen di Surabaya'.

Membiayai Sekolah

Foto : Instagram/@kaksetosahabatanak

Zaman dulu, orang cenderung sulit untuk membiayai hidup apalagi untuk mengenyam pendidikan. Hanya orang mampu yang biasanya bisa lulus sekolah sampai tingkat tinggi.

Namun Kak Seto mau mematahkan mitos tersebut, dengan berusaha keras menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang tertinggi. Dia pun berupaya membiayai hidup dan kebutuhan pendidikannya dengan menjadi seorang pengamen.

Kak Seto mengaku, biaya sekolahnya sekitar Rp800 per bulan. Namun itu pun dia tak bisa membayarnya lantaran faktor ekonomi yang sangat sulit. Dia akhirnya harus mengamen agar bisa membayar biaya sekolah.

Tak hanya itu, Kak Seto pun ternyata mendapat keringanan dari kepala sekolahnya untuk biaya pendidikan selama SMA. Jika orang lain membayar uang sekolah sampai Rp800 per bulan, dia hanya Rp100 per bulan.

Dia mengaku kepala sekolahnya sangat baik hingga meringankan dirinya dengan mengurangi biaya sekolah. "Waktu itu, yang lain rata-rata Rp800, tapi saya hanya membayar dikenakan Rp100. Karena kepala sekolahnya baik sekali," ujar Kak Seto Mulyadi. (hij)

Topik Terkait