"Aku pernah kok sengaja ngajak anak aku ke suatu tempat. No wifi. Aku pengen tahu responnya kayak apa. Tapi ternyata, awalnya memang begitu. Tapi, ketika kita memberi contoh, akhirnya mereka bisa nikmati. Terus akhirnya aku bisa cerita, 'Waktu zaman dulu, zaman papah dulu no wifi, no HP'. Jadi aku bisa masuk ke cerita itu," terangnya.
"Akhirnya mereka paham, 'Bisa kok hidup tanpa wifi. Dulu papah bisa hidup tanpa wifi'," lanjutnya.
Selain itu, pembatasan waktu juga perlu diterapkan saat anak bersama gadget mereka. Mereka mesti diingatkan untuk juga mengerjakan kewajiban mereka.
"Dibatasi secara jam dan waktu. Ada momen mereka juga harus mengerti mereka punya tanggung jawab karena masih sekolah. Mereka punya disiplin kan. Namanya masih sekolah mereka harus ada tugas sekolah," pungkasnya. (hij)