Kemudian, UAS mengatakan, video dirinya yang di-share atau dibagikan yang menunjukkan dirinya memperbolehkan melakukan bom bunuh diri haruslah dicari tahu dulu kronologis aslinya.
“Pertanyaannya, bagaimana pendapat ustaz Somad tentang bom bunuh diri di Palestina? Itu kronologisnya. Lalu saya marah,” ujar ustaz Abdul Somad.
“Jangan katakan bom bunuh diri tapi katakanlah harokah istisyhadiyah, gerakan mati syahid. Mereka di Palestina, tak ada yang bisa menolong, mereka (orang Palestina) ledakkan dirinya. Dalilnya mana? Ketika sahabat mengelilingi nabi, pada saat perang uhud, musuh sudah keliling pinggang. Datang seorang sahabat mencabut pedangnya lalu masuk ke gerombolan musuh, diputarnya pedangnya walaupun akhirnya dia akan mati juga, dan dia sedang melakukan penebusan dirinya. Maka dia tidak disebut bom bunuh diri, tapi gerakan mati syahid, itu bukan pendapat saya, (itu pendapat) Syaikh Nashiruddin Al Albani dari kalangan Salafi,” ujarnya.
Tegaskan Agar tak Difitnah
Ustaz kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara ini menekankan bahwa yang mengatakan, orang di Palestina bukan bom bunuh diri tetapi gerakan mati syahid adalah Syaikh Nashiruddin Al Albani dari kalangan Salafi dan Syaikh Ibnu Utsaimin.
“Jadi, jangan difitnah saya macam itu, seolah-olah cakap saya itu membolehkan melakukan bom panci di Kampung Melayu, itu tak betul, fitnah itu, luar bisa fitnahnya," kata UAS secara tegas.