Diakui Tretan Muslim, pemikirannya yang radikal itu memang murni atas kesalah pahamannya saja bukan karena ajaran dari siapa pun.
"Tidak ada yang salah dari ajaran agama keluargaku, ustazku tidak pernah mengajarkan itu (terorisme)," ucap Tretan Muslim.
Radikalisme Tretan didukung karena dulu ia sangat membenci umat Kristen karena kekeliruannya. Bahkan, ia menganggap orang Kristen itu musuh.
"Ustaz ngajarin gini, nabi berperang melawan orang kafir, tapi nabi perangnya bukan langsung dihajar, tapi ada penyebabnya,” lanjutnya.
“Nah, aku nggak dijelaskan orang kafir itu siapa. Aku kira, orang Kristen itu orang Kafir yang diperangi nabi. Jadi, aku menganggap orang Kristen musuh. Mindset aku dulu gitu, ditambah ada isu kristenisasi dulu," ucapnya.
"Ternyata, aku berpikiran kayak gitu karena aku salah paham. Aku tidak punya teman Kristen ternyata. Baru, di Jakarta," ujar Tretan mengenang dirinya dulu. (nes)