Di zaman dulu, cerita Wigung, biasanya calon pengantin pria akan datang sendirian tanpa ditemani orang tua atau keluarga. Namun saat ini calon pengantin pria akan ditemani oleh orang tua atau keluarga besarnya.
"Kami mengagendakan bahwa besok calon pengantin putra akan hadir bersama ayah dan ibu serta keluarga besarnya. Calon pengantin putra diantar ke kediaman calon pengantin perempuan. Nanti akan menjalani upacara yang namanya nyantrik atau nyantri," ucap Wigung, Rabu 7 Desember 2022.
Upacara Nyantrik
Selain itu, Wigung mengungkapkan nyantrik ini berasal dari kata santri atau cantrik. Santri memiliki makna seseorang yang sedang mencari ilmu agama, atau mencari ilmu untuk menjadi imam bagi keluarga.
Dalam tradisi Keraton, kembali Wigung menjelaskan, upacara nyantrik ini akan dilakukan oleh calon mempelai pria dengan berada di Bangsal Kasatriyan selama 40 hari. Prosesi ini dilakukannya untuk mendapatkan pendidikan dari Keraton.
Namun seiring perkembangan zaman, cerita Wigung, upacara nyantrik ini, pria tidak lagi menginap. Lantaran tidak semua masyarakat memiliki Bangsal Kasatriyan seperti Keraton.