"Kami menanggapi positif ide Pak Yasonna sebagai respons yang adaptif terhadap wabah Covid-19, mengingat kapasitas pemasyaratan kita telah lebih dari 300 persen. Sehingga penerapan social distance untuk warga binaan dalam kondisi saat ini tidak memungkinkan, mereka sangat padat sehingga jaraknya tidak memenuhi syarat pencegahan penularan Covid-19," kata Ghufron dikonfirmasi awak media, Kamis, 2 April 2020 dilansir dari Vivanews.
Tompi sentil Jokowi dan Menko Polhukam
Penyanyi sekaligus dokter Tompi tidak setuju dengan keputusan para pejabat publik yang akan membebaskan napi untuk mencegah penularan Covid-19. Kata dia, mencegah penularan virus corona itu bukan dengan membebaskan napi termasuk para koruptor. Hal ini karena napi tersebut telah diisolasi dalam bui yang secara otomatis tak memiliki kontak dengan orang lain. Kalaupun tak sanggup memeriksa pengunjung, Tompi lebih setuju agar kunjungan napi ditiadakan untuk semetara waktu.
“Mencegah penularan Corona itu bukan dengan membebaskan napi wahai tuan menteri. Napi itu secara otomatis sudah dilockdown, mereka aman di dalam isolasi, cegah kontak dari luar. Kalau tak sanggup memeriksa pengunjung, ya tiadakanlah kunjungan,” kata Tompi lewat Twitter yang diunggah pada Senin, 6 April 2020.
Kalaupun para petinggi itu tetap membebaskan napi, pelantun Sedari Dulu ini khawatir justru akan melakukan kontak dengan orang di luar sana. Sehingga penyebaran virus corona akan meluas dan berimbas ke pemerintah yang semakin rumit mengaturnya.
“Bila tuan menteri bebaskan mereka, lalu mereka di luar sana kontak, tetap saja akan kena corona. Nanti negara makin pusing ngurusin nya. Kasus yang ada saja sudah bikin sakit kepala,” tuturnnya.