Menjadi film horor pertamanya, Omar mesti beradaptasi dengan kondisi syuting yang berlumuran darah. Selain itu, mesti memerankan dua entitas menjadi kesulitan tersendiri yang mesti Omar hadapi.
"Banyak banget pastinya syuting beradu akting dengan kondisi darah-darah dengan make up yang susah, apalagi softlens itu juga lumayan besar dan lumayan sakit di mata," katanya.
"Karakternya harus memerankan sebagai manusia, tapi di sisi lain juga sebagai qorin yang suaranya yang beda, tingkah lakunya beda," imbuhnya.
Omar pun mengaku sempat merasa pengalaman mistis. Untungnya, hal itu tidak sampai mengganggu dirinya.
"Pengalaman mistis mungkin wajar terjadi. Kalau aku sih memang bukan tipikal yang sensitif atau bisa melihat dan lain-lain itu, enggak. Cuma di sekeliling kita karena lokasi syuting kebetulan di tempat yang terbuka dan nyatu sama alam, jadi pasti ada hal-hal kecil, tapi tidak sampai mengganggu sih," pungkas Omar. (jra)