IntipSeleb Lokal – Tsamara Amany Alatas mengaku serasa memiliki beban dengan menyandang status seorang keturunan orang Arab. Dia merasa seorang keturunan Arab memiliki perbedaan adab dengan pribumi lainnya.
Bahkan berdasarkan penuturan Habib Husein Jafar, Tsamara Amany adalah keturunan nabi yang diambil dari nama belakangnya Alatas. Namun Tsamara memang lahir hanya dari seorang ibu rumah tangga. Penasaran? Simak artikel di bawah ini.
Beban jadi Keturunan Arab?
Menjadi seorang keturunan Arab memang memiliki beban tersendiri dibanding masyarakat pada umumnya. Ada nilai-nilai keagamaan yang harus dipatuhi yang mungkin tidak bisa dijalani oleh orang lain.
Bahkan biasanya seorang keturunan Arab harus bisa berbahasa Arab walau sedikit. Namun nyatanya, ilmu bahasa Arab Tsamara bisa dibilang nol. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah perbincangan dengan Habib Husein Jafar, di YouTube Noice.
Selain itu, Tsamara mengatakan, karakter perempuan Arab adalah wanita yang sangat penurut kepada suaminya. Bahkan bisa dibilang, setelah menikah, wanita keturunan arab, ujar Tsamara, lebih banyak menjadi ibu rumah tangga dan mengurus suami dari mulai pakaiannya hingga makanan.
Namun hal itu tak lantas dilakukan Tsamara Amany, walau dia pun menikah dengan seorang keturunan Arab bernama Ali. Ali, sang suami, ujar Tsamara lebih banyak menghabiskan waktu di Amerika Serikat yang notabene semua orang disana lebih bisa mengurus diri sendiri.
"Dia lebih egaliter bisa jadi dia yang justru lebih banyak mengurus saya dibanding saya mengurus dia," ujar Tsamara, kepada Habib Husein Jafar, dilansir dari YouTube Noice, Selasa, 22 November 2022.
Ali, menurutnya bisa mengurus diri sendiri, walau Tsamara harus pergi bekerja di Jakarta. "Bahkan kalau aku harus kerja di Jakarta, untuk makan dia bisa beli, dan beberes rumah panggil cleaner sendiri," kata Tsamara Amany.
Kedua orang tuanya bahkan melihat Tsamara dengan sang suami seperti teman yang terikat dengan kasih sayang. Sementara sebaliknya, jika keturunan Arab, semua kebutuhan suami di rumah pasti dipenuhi oleh sang istri.
Jangan Neko-neko
Walau Tsamara Amany Alatas merupakan seorang Keturunan Arab namun tidak ada beban akademis yang diturunkan oleh orang tua kepada dirinya. Tsamara tidak merasa orang tuanya membebani dia dengan njlai fantastis dan terbaik.
Menurut mantan politisi PSI ini, ibunya hanya meminta dia untuk tidak neko-neko. Maksudnya adalah neko-neko tidak melakukan hal melanggar hukum atau melakukan perbuatan pergaulan bebas.
"Seperti pergaulan bebas, seks bebas, itu hal yang sangat diwanti-wanti sekali oleh orang tuaku, mama ku, dia sangat menaruh ekspektasi yang besar pada hal itu," ujar Tsamara Amany.
Namun nyatanya, Tsamara tumbuh menjadi anak yang penurut dan berprestasi sejak di sekolah. Maka tak heran karirnya cukup cemerlang hingga sekarang, walau tak lagi berpolitis menjadi anggota partai.
Kehilangan Masa Kecil
Menurutnya menjadi seorang politisi di usia muda lebih banyak tidak enaknya terlebih dirinya terjun di dunia politik di saat bertumbuh dan waktunya melakukan kesalahan. Tepatnya Tasamara menjadi politisi saat usia 21 tahun.
Namun dia harus kehilangan waktunya menjadi dirinya sendiri sejak kecil. Dia tidak bisa mengekspresikan diri dan harus melakukan hal yang sempurna.
"Bahkan tidak boleh melakukan kesalahan," ujar Tsamara Amany Alatas.