Mendengar namanya disebut, Laudya mengatakan bahwa ia enggan dan sungkan untuk membahas masalah yang terjadi di Bandung Makuta. Pasalnya, masalah tersebut tidak untuk dikonsumsi publik dan negara sedang berduka akibat penyebaran virus corona (COVID-19). Namun, Laudya buka suara agar masalah mereka dapat menemukan titik terang.
“Pertama, saya ikut rapat pada 23 Desember 2017. Seluruh pemilik saham ikut rapat, termasuk Mba Medina dan Irwansyah. Semua yang hadir rapat sudah tahu bahwa kita akan membicarakan mengenai fee management dari Bandung Makuta. Kenapa lewat telegram chat grup? Karena sejak awal semua komunikasi dan informasi mengenai Bandung Makuta memang sudah disepakati lewat media tersebut,” tulis Laudya di Instagram pribadi pada Sabtu, 28 Maret 2020.
Adanya Laporan Keuangan
Sumber foto: instagram/ @lambe_turah
Istri dari Engku Emran ini mengatakan bahwa sebelum dan sesudah tanggal 23 Desember 2017, semua pemilik saham mendapatkan laporan keuangan dan penjualan secara berkala. Laporan yang diberikan oleh Direktur yaitu Fitrah ini pun tidak mendapatkan protes atau penolakan dari para pemegang saham. Bahkan, pada rapat itu juga seluruh pemiliki saham setuju dengan fee managament.
“Seluruh pemilik saham setuju dengan keputusan rapat soal fee manajement pada tanggal 23 Desember 2017. Termasuk Mba Medina juga setuju dengan hasil rapat namun kemudian meninggalkan rapat karena ada masalah perusahaannya. Setelah meninggalkan rapat, Mba Medina masih kirim chat di telegram grup dan menyatakan ikut keputusan rapat,” lanjut Laudya.