“Tema Blossom menyodorkan harapan dan mimpi baru bagi sinema Asia yang tengah memasuki fase baru yang ditandai oleh pelbagai kisah, tema, dan stilistika baru. Semua itu merupakan karya generasi baru pembuat film Asia yang senantiasa merawat capaian sinematik yang mengagumkan, seraya mengusung berbagai persoalan sosial dan politik yang penting. Dengan menggunakan metafora “Blossom”, kita bakal mampu mengenali kesegaran maupun watak inventif sinema Asia,” ucap Budi Irawanto, Presiden JAFF kepada awak media.
Untuk edisi yang ke-17 ini, JAFF akan kembali dihelat secara luring dan daring. Pemutaran luring akan kembali diadakan di Empire XXI Yogyakarta, sedangkan pemutaran daring dilaksanakan bekerja sama dengan KlikFilm.
“Mendukung pelaksanaan festival film merupakan salah satu wujud komitmen Cinema XXI sebagai bagian dari ekosistem perfilman. Kami bangga dapat kembali berpartisipasi dan mendukung penyelenggaraan festival film Asia pertama di Indonesia, JAFF. Sejak tahun 2011, Empire XXI Yogyakarta telah menjadi lokasi penyelenggaraan JAFF sekaligus ruang pertemuan insan perfilman dan pecinta film,” ujar Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI.
"Senang sekali kami dapat kembali berkolaborasi bersama JAFF sebagai platform screening daring-nya. Saat pertama kali kerja sama ini terjalin, pada 2020 lalu, kami percaya bahwa kolaborasi ini bukan hanya untuk menyukseskan penyelenggaraan festival, namun juga menciptakan ruang apresiasi yang lebih luas lagi bagi karya-karya sinema Asia," tutur Frederica, Direktur KlikFilm.
"Terbukti pada edisi JAFF15 tersebut, program screening daring diakses oleh 22.000 pengunjung dalam 5 hari penyelenggaraannya. Ini adalah angka penonton tertinggi JAFF sejak pertama kali diselenggarakan pada 2006," lanjutnya.