IntipSeleb Lokal – Anak Oki Setiana Dewi, Sulaiman Ali Abdullah diketahui mengidap Sindrom Prader Willi. Sebagai orang tua, Oki tak tinggal diam.
Demi kesehatan sang anak, kakak dari Ria Ricis ini membawa anaknya untuk menjalani terapi stem cell. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Tak Tahu Rasa Kenyang
Oki Setiana Dewi menjelaskan bahwa anaknya, Sulaiman, mengidap Sindrom Prader Willi. Hal ini membuat Sulaiman tak tahu rasanya kenyang.
"Secara garis besar, dia (Sulaiman) tidak tahu rasa kenyang itu seperti apa hingga keinginan makan terus menerus. Dia juga punya hipotonia yaitu otot yang lemah sehingga ada banyak hal-hal yang dilakukan untuk memaksimalkan atau membuat Sulaiman tumbuh kembang secara optimal," ungkap Oki Setiana Dewi kepada awak media di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 November 2022.
Demi anaknya, Oki Setiana Dewi memberikan sejumlah terapi. Salah tindakan yang dilakukan Oki adalah melakukan terapi stem cell.
"Sulaiman sampai hari ini masih suntik setiap hari untuk hormon, masih melakukan berbagai terapi tiap hari, fisioterapi, terapi sensorik, dan masih banyak lagi," ucap Oki.
"Hari ini Sulaiman akan dilakukan tindakan stem cell yang kedua," sambung wanita yang berprofesi sebagai pendakwah Islam itu.
Sulaiman Tunjukkan Progres Yang Baik
Beberapa waktu lalu, sebelum terapi stem cell kedua kali ini, Sulaiman sudah menjalani terapi stem cell pertama. Hasilnya, Sulaiman menunjukkan progres yang baik.
"Kemarin kita sudah stem cell yang pertama hampir sebulan lalu, hasilnya Sulaiman lebih kuat, berenergi, kalau kemarin jalannya cepet capek, jalannya sedikit," ujar Oki.
"Sekarang lebih berenergi, lebih kuat masya Allah membuat Prof Deby Vinski meminta Oki untuk melakukan lagi stem cell kedua," lanjut wanita yang telah meraih gelar doktor sebanyak dua kali itu.
Prof. Deby Vinski, selaku dokter yang menangani Sulaiman, membenarkan jika anak Oki itu mengidap Sindrom Prader Willi. Dengan terapi stem cell, kondisi Sulaiman diharapkan dapat terus membaik.
"Kalau Sulaiman, ada sindrom kelainan genetik prader willi sindrom, kelainan pada kromosom nomor 15," terang Prof. Deby Vinski.
"Tapi dengan riset dan teknologi memang masih langka tapi kita tidak merubah bagaimana rumusan kromosom dan genetik. Tapi, akibat yg ditimbulkan bisa kita atasi dengan stem cell," imbuhnya.
Dengan terapi stem cell, dampak buruk diharapkan dapat diminimalisasi.
"Bukan tidak mungkin keadaan kesehatannya lebih optimal. Kita di sini pakai quantum stem cell," pungkas Prof. Deby Vinski.(rgs)