Foto : Youtube/IntipSeleb Official

IntipSeleb Lokal – Kematian satu keluarga di Kalideres yang disebut karena kelaparan membuat kriminolog hingga ahli spiritual buka suara. Pasalnya, tidak adanya tanda-tanda penganiayaan pada jenazah keluarga tersebut dinilai begitu misterius.

Ditambah lagi, keluraga tersebut memiliki ekonomi yang berkecukupan sehingga penyebab meninggal karena kelaparan makin dipertanyakan kebenarannya. Lantas, seperti apa kata kriminolog dan ahli spiritual? Yuk, simak selengkapnya.

Disebut Sengaja Bunuh Diri

Foto : Youtube/IntipSeleb Official

Kriminolog Thomas Sunaryo menganalisa apa yang kemungkinan menjadi penyebab satu keluarga di Kalideres meninggal dunia karena kelaparan. Thomas Sunaryo menduga bahwa keluarga itu menganut paham untuk tidak mau membebani anggota keluarga yang lain saat ada masalah.

“Jadi satu keluarga itu ya, meskipun bapak dan ibunya saudara sekandung, ada di masyarakat kita keluarga yang tradisinya tidak mau membebani anggota keluarga yang lain,” ujar Thomas Sunaryo dilansir dari Youtube IntipSeleb Official.

“Jadi kalau dia ada suatu masalah, dia mau minta tolong atau mengeluh itu adalah sebuah pantangan. Sehingga diambil jalan seperti ya sudahlah bunuh diri saja,” sambungnya.

Sementara itu, ahli spiritual Ki Candan Langit memiiki pendapat yang tidak jauh berbeda. Ia menyebut bahwa keluarga tersebut nampaknya memang tidak mau makan.

Namun yang menjadi faktor pendorong terkuat adalah keberadaan suatu energi gaib yang bersarang di rumah tersebut.

“Jadi dalam sudut pandang saya, energi itu yang menguatkan. Jadi mereka nggak mau makan, dan dibantu dengan energi gaib yang bersarang di situ, dan ditambah lagi dengan suatu energi atau power yang mengarah ke mereka semua. Jadi unsur ini yang kuat,” jelas Ki Candan Langit.

Sikap Keempat Korban Jadi Sangat Tertutup

Foto : Youtube/IntipSeleb Official

Perubahan sikap dan perilaku korban juga menjadi perhatian dari para tetangga sekitar. Keempat korban yang kini telah meninggal dunia tersebut, dikabarkan menjadi begitu tertutup hingga menutup akses komunikasi kepada keluarga.

Rumah yang mereka tinggali pun sudah selayaknya rumah yang tidak berpenghuni. Di dalamnya tidak terlihat aktivitas yang mencolok. Sampai-sampai para tetangga beranggapan bahwa keluarga tersebut sudah pindah dari rumah itu. (rgs)

Topik Terkait