Namun ternyata ikat kepala itu gak hanya sebagai pemanis belaka. Ada makna dan filosofi dari sebuah ikat kepala khas orang sunda yang selalu dikenakannya. Ikat kepala itu juga sebagai simbol budaya yang memiliki arti kuat dan sakral.
"Iket Sunda itu memiliki filosofi yang tidak sembarangan. Sehingga, saya tidak menggunakannya saat berada di pengadilan. Tetap tegar. #TetapBekerjaUntukRakyat," kata Dedi Mulyadi, seperti dilansir dari Instagram @dedimukyadi71, Selasa, 1 November 2022.
Berdasarkan penjelasannya dalam instagram pribadinya itu, ikat kepala khas sunda itu memiliki makna kepemimpinan dan maskulin. "Filosofinya, cingcarincing pageuh kancing, set saringset pageuh iket. Apa artinya? Kita ini harus memiliki kewaspadaan, juga ikatnya itu lambang kehormatan dan kepemimpinan," ujar Dedi Mulyadi.
Kehilangan Segalanya
Setelah digugat cerai oleh sang istri, Anne Ratna Mustika, ternyata Dedi Mulyadi merasakan kesedihan luat biasa hingga selalu membahasnya dalam setiap unggahan media sosial. Bahkan dia juga tak memakai ikat kepala saat menghadiri sidang kedua perceraianya dengan Bupati Purwakarta itu.
Menurutnya ikat kepala tak lagi digunakan lantaran dirinya tak lagi menjadi memimpin. Pengadilan menjadi tempat yang tak lagi pantas untuk dirinya datang mengenakan ikat kepala.