“Di masa inkubasi, virus mungkin belum terdeteksi (ketika check-up). Tunggu sudah bersin-bersin atau batuk. Cek diri yang paling mudah seperti yang di Taiwan. Bangun pagi, tarik nafas yang dalam. Lalu tahan 10 detik. Kalau batuk, kemungkinan besar segera ada tindakan,” demikian tertulis anjuran yang diunggah Angkie.
Namun sayangnya, cara mendeteksi virus corona tersebut dibantah oleh dokter Faheem Younus, MD yang menjabat sebagai pemimpin penelitian penyakit infeksi di University of Maryland. Dalam cuitan di Twitter @faheemyounus pada Selasa, 17 Maret 2020, cara mendeteksi dengan menahan napas dianggap mitos.
“Kebanyakan pasien corona berusia muda bisa menahan napas mereka lebih lama dari 10 detik. Sementara pasien lanjut usia tidak bisa melakukannya,” ujar dokter Faheem Younus.
Stafsus Presiden minta maaf
Sumber foto: Twitter/@mazzini_gsp
Beberapa jam kemudian, Angkie menghapus postingan awal yang ternyata tidak sesuai fakta penelitian lalu memberi permintaan maaf. Ke depannya, pendiri Thisable Enterprise ini akan melakukan cek ulang sebelum mengunggah sebuah informasi ke sosial media. Ia berharap publik berhenti mencaci maki kesalahannya.