Foto : Instagram/@marshanda99

IntipSeleb LokalMarshanda menjadi sorotan di Hari Kesehatan Mental Dunia yang jatuh pada Senin, 10 Oktober 2022 lalu. Marshanda yang merupakan salah satu penyintas Bipolar Disorder meluncurkan kain batik yang motifnya menuai sorotan.

Pasalnya, kain batik tersebut menggunakan motif yang terinspirasi dari gelombang otak Marshanda sendiri sebagai pengidap Bipolar Disorder. Penasaran dengan kain batik yang cantik tersebut? Yuk, simak selengkapnya.

Kain Batik Motif ‘Bipolar Disorder’

Foto : Berbagai Sumber

Pada 10 Oktober 2022 lalu, Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati oleh masyarakat global, termasuk juga oleh aktris cantik Marshanda.

Marshanda sendiri merupakan seorang penyintas Bipolar Disorder. Meski begitu, ia tak pernah malu mengakuinya dan justru menjadikan gangguan mental yang dimilikinya itu untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada publik.

Seperti apa yang dilakukannya untuk ikut memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, di mana Marshanda merilis kain batik dengan motif gelombang otak Bipolar Disorder.

Kain batik tersebut diperlihatkan pada salah satu video yang diunggah oleh TikTok Indonesia. Video itu menampilkan visualisasi gelombang otak milik Marshanda sebagai penyintas Bipolar Disorder.

Gelombang otak yang kemudian dikombinasikan dengan motif Batik Parang tersebut menghasilkan sebuah motif baru yanng cantik dan belum pernah ada sebelumnya.

Kombinasi tersebut pun diberi nama Biparang, yang memiliki makna mendalam yaitu keberanian dan kegigihan.

Ingin Patahkan Stigma

Foto : Instagram/@marshanda99

Lewat perilisan kain batik Biparang tersebut, Marshanda ingin menunjukkan bahwa mereka yang merupakan pejuang Bipolar memiliki kekuatan dan keinginan besar menjadi pribadi yang lebih baik.

Selain itu, lewat motif batik ini Marshanda juga ingin menunjukkan bahwa isi pikirannya itu tidak menakutkan dan bisa diubah menjadi sesuatu yang indah dan sangat berbeda dari stigma yang selama ini ada.

Tak hanya Marshanda, TikTok Indonesia pun bermaksud mengajak masyarakat untuk mematahkan stigma negatif yang selama ini diberikan kepada pejuang kesehatan mental, salah satunya dengan memperlihatkan visualisasi isi pikiran para penyintas melalui visualisasi dari kain batik tersebut. (nes)

Topik Terkait