IntipSeleb Lokal –Seluruh petugas Polisi Polres Malang melakukan sujud massal di halaman kantor sebagai permohonan maaf dari tragedi Kanjuruhan pekan lalu. Tragedi sepak bola ini hingga menewaskan lebih dari 100 orang warga sipil dan sejumlah petugas polisi.
Meski begitu, warga masih tidak percaya dengan polisi dan mempertanyakan tanggung jawab terhadap tragedi Kanjuruhan. Penasaran? Baca artikel di bawah ini.
Sujud Massal
Seluruh anggota polisi Polres Malang kedapatan telah melakukan sujud massal di halaman kantor. Mereka memakai pakaian lengkap dengan topi dan terlihat bersujud menghadap muka kantor.
Seluruh anggota polisi Polres Malang itu melakukan sujud massal, sebagai simbol permohonan maaf kepada masyarakat dan para korban tragedi maut Kanjuruhan, yang terjadi pekan lalu. Pasalnya tragedi maut itu hingga menewaskan 100 lebih warga sipil dan sejumlah anggota polisi.
Tak hanya itu, banyak korban luka-luka yang hingga kini masih di rawat di rumah sakit. Tragedi ini menjadi momok menakutkan bagi dunia sepak bola nasional, karena diduga sikap petugas polisi yang menembakkan gas air mata ke penonton yang tak bersalah.
Padahal dalam aturan FIFA, gas air mata, petasan, dan benda tajam dilarang diberlakukan di arena permainan termasuk oleh penonton. Jelas hal ini melanggar aturan Fifa, dan mencederai wajah sepak bola nasional.
"Anggota polres Malang melakukan sujud massal. Sebagai tanda permintaan maaf atas tragedi Kanjuruhan," tulis caption sebuah akun Instagram @lambegosiip, seperti dilansir IntipSeleb, pada Selasa, 11 Oktober 2022.
Proses Hukum Tetap Berjalan
Warganet yang melihat aksi itu tak lantas bersimpati dengan seluruh petugas polisi yang melakukan sujud massal. Masyarakat telanjur kecewa lantaran banyak menelan korban.
"Mantap pak, tapi proses hukum harus tetap berjalan ya," tulis caption @lambegosiip.
Warganet lantas menghujat polisi di kolom komentar. Warganet kecewa dengan kelakuan polisi yang tak masuk akal menembakan gas air mata ke tribun penonton yang sedang tenang.
"Masih jadi pertanyaan kenapa gas air mata dilempar ke tribun, padahal tribun kondusif," tulis netizen.
Netizen juga bingung petugas yang pegang kunci stadion juga tidak ada saat kejadian. Hingga penonton gak bisa keluar dari stadion hingga harus meregang nyawa di lapangan.
"Sengaja atau gimana? Harusnya saat sudah tau ricuh pintu dibuka," tulis netizen lain. (bbi)