IntipSeleb Lokal – Baru-baru ini Gus Miftah dan Atta dilaporkan oleh pengacara persatuan dukun Indonesia, yaitu Firdaus Oiwobo. Keduanya dilaporkan atas dugaan UU ITE.
Kini, Gus Miftah memberikan respons terkait dirinya dilaporkan. Penasaran bagaimana selengkapnya? Simak terus sampai habis artikel di bawah ini.
Ungkap Perdukunan Haram
Belakangan publik digegerkan kala pengacara Persatuan Dukun Indonesia melaporkan Gus Miftah. Dirinya dianggap telah melanggar UU ITE.
Usai dilaporkan reaksi Gus Miftah pun tak terduga. Dirinya merasa tidak menghina atau menistakan, dan hanya memberitahukan sesuai fakta agama dan MUI.
"Saya tidak menistakan atau menghina si Samsudin, saya pikir begini kalau kemudian saya ditanya hukum perdukunan MUI jelas mengatakan perdukunan itu haram, ini fakta MUI loh ya bukan saya," ujar Gus Miftah, seperti dilansir dari akun YouTube Cumicumi pada 14 September 2022.
"Dan agama pun mengatakan seperti itu, kemudian Rasulullah mengatakan 'Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun dan dia meyakini kebenaran apa yang dikatakan oleh dukun itu, maka dia benar-benar telah ingkar dengan apa yang diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW," sambungnya lagi.
Ungkap Yang Datang ke Dukun Orang Bodoh
Dirinya juga mengungkap bahwa hanya mengedukasi umat agar tidak terjerumus. Meski begitu, Gus Miftah mengakui bahwa tak semua dukun menipu.
"Maka kalau kepentingan saya komentar, saya pengen menyelamatkan umat jangan sampai menjadi korban dari praktek perdukunan. Tidak semua dukun nipu sih, saya meyakini itu, tapi kalau dalam pandangan agama, perdukunan tetap haram," ujarnya lagi.
Bahkan ia mengungkap bahwa yang datang ke dukun adalah orang bodoh. Lebih lanjut, Gus Miftah juga mempertanyakan kenapa dukun tak memakai penglaris yang dijualnya jika dianggap prakteknya sepi.
"Makanya saya bilang kenapa dukun dipanggil paranormal, ya karena yang datang orang abnormal. Kenapa dukun dipanggil orang pintar, karena yang datang orang bodoh, saya tidak mau kemudian kebodohan-kebodohan itu dipertontonkan di masyarakat. Ini masyarakat sudah susah, dikasih konten yang tidak sama sekali mengedukasi masyarakat," jelas Gus Miftah.
"Lucunya ketika triknya dibongkar marah karena sepi, ya kalau sepi kenapa jual penglaris, kalau memang anda tahu nomor, angka, kenapa gak dibeli sendiri," tandasnya lagi.