Foto : IntipSeleb/Yudi

IntipSeleb Lokal – Belum lama ini, publik dikejutkan dengan kabar salah satu pelawak tunggal atau komika, Mo Sidik. Ia mengaku pernah dilayangkan somasi senilai Rp1 milyar.

Hal ini karena dirinya menggunakan kata Open Mic dalam salah satu usahanya, yakni comedy club bernama Ketawa Comedy Club di kawasan Jakarta Selatan.

Perihal kabar Mo Sidik ini, akhirnya rekan seprofesi Mo Sidik, Marshel Widianto, angkat bicara. Penasaran bagaimana tanggapan Marshel Widianto? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Marshel Widianto Kaget Dengan Kabar Mo Sidik Disomasi

Foto : IntipSeleb/Yudi

Saat ditanyai awak media soal Mo Sidik kena somasi Rp1 soal kata Open Mic, Marshel Widianto terlihat kaget. Ia tak tahu informasi tersebut pada awalnya.

Namun, ia menyayangkan hal itu. Padahal, menurutnya, Mo Sidik adalah salah satu pentolan komika di Indonesia.

"Padahal dia tuh salah satu orang setelah founder, yang bisa dibilang, berada di Stand Up Indo ya," ungkap Marshel Widianto kepada awak media di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan pada Senin, 5 September 2022.

"Sampai akhirnya senior gua digituin ya, dari pada aneh-aneh, yang junior enggak tahu apa-apa dan tiba-tiba kena somasi kan kasian juga," sambungnya.

Dampak Polemik Kata Open Mic

Foto : IntipSeleb/Yudi

Ternyata, bukan hanya Mo Sidik yang pernah terkena dampak polemik kata Open Mic ini. Marshel pun mengungkap beberapa pihak yang juga terkena dampak.

"Ada waktu itu di Stand Up Indo Jakut. Waktu itu mereka sempet dilayangi surat," jelasnya.

"Stand Up Indo Jakbar juga ada. Dan kaget juga," lanjutnya.

Atas polemik ini, tak sedikit yang mengganti kata Open Mic dengan kata lain. Hal ini untuk menghindari adanya gesekan dengan pihak terkait.

"Makanya kita ganti Open Mic jadi Malam Rabu, Rabu Tawa, Malam Rabu Ketawa-tawa, kayak begitu. Jadi, diganti bener-bener biar kita enggak dapat somasi kayak begitu," ujarnya.

Padahal, menurut pria yang tengah dekat dengan Celine Evangelista ini, kata Open Mic ini merupakan kata yang berhak digunakan oleh publik secara umum.

"Sebenernya nama Open Mic di luar negeri kan, lo mau main gitar juga Open Mic namanya, lo mau puisi juga Open Mic. Jadi, bukan cuma Stand Up Comedy, Open Mic milik publik," pungkasnya. (rgs)

Topik Terkait