Foto : Instagram/@hotmanparisofficial

IntipSeleb Lokal – Pengacara Hotman Paris turun tangan menghadapi masalah hukum warga Palembang. Salah satunya ada seorang ibu yang mengadu, anaknya seorang santri meninggal di sebuah Pesantren Darusalam Gontor, diduga karena penganiayaan.

Hotman Paris menjelaskan, bahwa pada tubuh korban bersimbah darah sebelum akhirnya dimakamkan. Namun pihak pesantren baru menjelaskan perkara sebenarnya. Penasaran? Baca artikel di bawah ini.

Santri Meninggal

Foto : Instagram/@hotmanparisofficial

Lagi-lagi seorang santri dikabarkan meninggal saat mengenyam pendidikan di salah satu pesantren di pulau Jawa. Seorang ibu melaporkan anaknya diduga menjadi korban penganiayaan di sebuah pesantren.

Pada tubuh santri yang menjadi korban, terdapat darah ketika dipulangkan dari Pesantren Darussalam Gontor ke rumahnya di Palembang. Namun sang ibu tak bisa meminta kejelasan pesantren lantaran tak punya biaya untuk kembali ke Jawa.

Sementara sang ibu korban akhirnya melaporkan kepada Hotman Paris, yang saat itu sedang melakukan kunjungan ke Palembang. Hotman Paris pun merespons pengaduan tersebut dan memviralkan kejadian yang menimpa santri Pesantren Darussalam Gontor.

Mempolisikan Pimpinan Pesantren

Foto : Instagram/@hotmanparisofficial

Geram dengan kejadian itu, Hotman Paris akhirnya buka suara dan meminta pihak kepolisian setempat untuk memproses kasus meninggalnya santri Pesantren Darussalam Gontor. Sebab pelaku penganiayaan hanya dipecat dari pesantren tidak bisa melanjutkan pendidikan di sana.

Hotman Paris merasa tak puas dengan hasil tersebut dan diharapkan bisa mempolisikan pelaku sebagai efek jera. Hal ini perlu dilakukan agar tak ada lagi korban serupa terjadi di pesantren-pesantren lainnya.

"Hari ini, 5 September 2022, pihak Pondok Pesantren Darussalam Gontor membenarkan adanya tindak kekerasan oleh sesama santri tersebut. Akan tetapi pelakunya hanya dipecat dan dikembalikan ke rumah orang tuanya dan belum dilaporkan ke polisi," ujar Hotman Paris, seperti dilansir dari @hotmanparisofficial, Selasa, 6 September 2022.

"Pada kesempatan ini saya meminta kepada Kapolda Jawa Timur dan Polres setempat untuk segera menjemput pelaku, menyelidiki dan menyidik kasus ini. Karena pimpinan Gontor sudah mengakui bahwa anak tersebut meninggal karena tindak kekerasan," ujarnya.

Hotman Paris merasa prihatin dengan kasus ini, karena sang ibunda korban dari keluarga sangat tidak mampu. Ketika ingin membuat laporan ke Kepolisian Jawa Timur, dia tidak punya ongkos untuk menuju daerah lokasi kejadian. (bbi)

Topik Terkait