“Saya tidak suka kekristenan, saya sangat tidak suka dengan Tuhan Yesus,” ucapnya.
“Ada satu keinginan, saya ingin kalau perlu mengislamkan mereka. Kalau perlu mereka tunduk dengan Tuhan saya, Allah SWT. Banyak karyawan saya yang tadinya anak Tuhan, karena mereka bekerja dengan saya. Kalau dulu itu saya seorang hajjah, ada suatu power, jadi kayak ‘kamu harus ikut saya’. Dan banyak juga mereka jadi mualaf,” tandas Masnita.
Jatuh Bangkrut Pertanyakan Keberadaan Allah
Singakt cerita, Masnita Sara Dinata melakukan kerja sama dengan pengusaha di UEA. Ia mengeluarkan tenaga dan biaya yang sangat banyak. Namun sayang, kerja sama itu batal.
Alhasil, Masnita Sara Dinata harus mengalami kebangkrutan. Aset mewah harus dijualnya demi membayar utang yang menumpuk. Masnita pun pindah ke rumah sepetak dengan sisa uang yang sangat sedikit.
Merasa hancur, Masnita Sara Dinata menyalahkan Allah. Ia merasa usahanya untuk berjihad di jalan Allah malah membuatnya hancur. Apalagi, tidak ada yang menolongnya.