"Di hari itu perasaan saya patah! Saya tidak bisa melakukan banyak hal, hanya menunggu dan meminta bantuan tetangga dan juga saudara terdekat," tulisnya.
"Menunggu setiap menit telpon untuk mendengarkan kabar, sampai detik-detik siap tampil hanya 1 yang saya bisikkan ke team saya, kabari hal baik/buruk setelah saya selesai melakukan tugas menghibur. Penghibur tetaplah manusia yang memiliki suasana hati yang resah," sambung Tantri Kotak.