“Dia (teman El Manik) puasa, dia shalat. Satu hari dia ngajak saya buka puasa. Saya tanya dia apa enaknya puasa. Dia tidak menjelaskan pakai dalil agama. Dia pakai pendekatan kesehatan. Saat itu kolesterol saya tinggi. Dia suruh saya puasa. Saya nolak. Mana kuat?," kata El Manik.
"Jam sebelas saja udah gemetaran. Terus dia mengusulkan puasa Senin-Kamis saja. Akhirnya saya coba. Istri saya heran. Eh, ternyata saya kuat. Pelan-pelan saya tertarik. Saya sering dengar ceramah di TV, radio, sering baca buku. Akhirnya masuk Islam," sambung El Manik terhadap keputusannya masuk Islam. (hij)