IntipSeleb Lokal – Kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak baru-baru ini membeberkan bagaimana sikap arogan yang dimiliki seorang Irjen Ferdy Sambo saat menjabat sebagai Kadiv Propam. Khususnya saat Ferdy Sambo sedang bertugas memeriksa anggota yang bermasalah.
Bahkan, Kamaruddin Simanjuntak menceritakan bahwa Ferdy Sambo suka mabuk dan menyimpan minuman keras. Berikut informasi lengkap apa yang disampaikan Kamaruddin Simanjuntak dalam tayangan acara Catatan Demokrasi tvOne, 23 Agustus 2022.
Ferdy Sambo disebut Sering Menembak Menggunakan Senjata ke Berbagai Arah
Kamaruddin Simanjuntak membongkar fakta mengejutkan kepada publik yang mungkin belum banyak dibicarakan. Ferdy Sambo diketahui melakukan tindakan yang tidak mencerminkan seorang Kadiv Propam.
“Sejak dia menjadi Kaden (kombes) sampai dengan jenderal, di ruangannya itu koleksi berbagai macam minuman keras. Ketika sedang memeriksa polisi yang diduga melanggar, dia sambil mabuk-mabuk dia, nembak sana nembak sini. Bahkan pernah teman saya kepala bank saat berkunjung ke sana sampai kayaknya pipis di celana saking ketakutannya,” sebut Kamaruddin Simanjuntak, dikutip dari tayangan YouTube Catatan Demokrasi pada Kamis, 25 Agustus 2022.
Mengonfirmasi hal itu, host pun bertanya perihal dari mana informasi ini ia dapatkan. Dan Komaruddin menjawab bahwa ia dibantu oleh intel.
“Saya lihat sendiri, penglihatan saya ini juga didukung lagi dari informasi intelijen. Dan rata-rata informasi itu, 99% sempurna. Artinya tidak meleset,” jawab Kamaruddin.
Lebih lanjut Kamaruddin menambahkan kalau informasi ini sebenarnya sudah bukan hal baru di Polri. Jadi, kebiasaan tembak menembak ini pasti sudah diketahui.
“Bohong kalau Mabes Polri tidak tahu, orang suara letusannya ke mana-mana kok,” jelas Kamaruddin.
Seorang Polwan Pernah Meminta Bantuan Kamaruddin karena Ketakutan dengan Ferdy Sambo
Memperkuat pernyataannya, ia juga memaparkan cerita soal temannya seorang polwan yang sempat diperiksa oleh Ferdy Sambo. Ia mengatakan kalau anggota itu sampai memohon bantuan kepadanya untuk diselamatkan.
“Bahkan pernah seorang polisi perempuan berpangkat Kompol sampai menjerit-jerit minta tolong selamatkan aku, kebetulan perempuan ini Jawa suaminya orang Batak dan rumahnya bertetanggaan dengan saya di Bogor. Dia bilang selamatkan bang, dia lagi diperiksa sambil mabuk-mabuk tembak sana tembak sini,” kata Kamaruddin. (bbi)