IntipSeleb Lokal – Lydia Nursaid mengaku setelah kabar menikah di gereja beredar, orang tuanya mengamuk hingga menangkapnya. Bahkan, Lydia mengaku dianiaya dengan diancam golok oleh ayahnya.
Saat ditangkap orang tuanya, Lydia Nursaid diancam untuk meninggalkan agama Kristen dan kembali ke Islam. Apa yang dilakukannya? Yuk intip artikel di bawah ini!
Diancam Pakai Golok Untuk Kembali ke Islam
Lydia Nursaid memutuskan pindah agama dari Islam ke Kristen. Kemudian, Lydia menikah di sebuah gereja. Namun, kabarnya menikah dengan melakukan pemberkatan di gereja tersebar sampai ke telinga orang tuanya. Orang tua Lydia yang tidak terima anaknya pindah agama, menangkap sang anak.
Selain ditangkap, Lydia Nursaid mengaku mengalami aniaya. Bahkan, ayahnya mengancamnya dengan golok. Sang ayah mengancam Lydia untuk kembali ke Islam atau mati. Walau diancam mati, Lydia tetap teguh dalam kepercayaannya.
“Saya ditangkap. Dan saya akhirnya mengalami aniaya. Gak usah disebut aniaya seperti apa, yang jelas di depan saya ada golok. Bapak saya bilang, kembali ke Iman semula atau mati. Saya jawab, sekalipun mati, tidak akan tinggalkan Isa Al Masih sebagai juru selamat,” ucap Lydia Nursaid, dilansir dari YouTube The Truth, yang diunggah pada 4 November 2017.
Diminta Sangkal Yesus Sambil Berlutut
Aniaya yang diterima Lydia Nursaid belum berakhir. Saat menyanyikan lagu untuk memuji Yesus, Lydia dipukul. Lalu, sang ayah mengambil golok panjang dan mengancamnya. Lydia diminta oleh ayahnya untuk menyangkal Yesus sambil berlutut.
“Saya inget digetok waktu nyanyi (lagu memuji Tuhan), saya baru jadi Kristen. Dia katakan, orang murtad harus ada hukuman. Waktu bapak saya bilang itu, dia pegang sebilah golok seperti samurai panjang, bapak saya hitung sampai 3, dia mau dengar saya menyangkal Yesus. Sambil saya berlutut, saya disuruh ucapkan,” cerita Lydia Nursaid.
Mau dibacok oleh ayahnya, Lydia Nursaid hanya bisa berdoa. Ia berdoa kepada Tuhan jika meninggal, siapkan rumah di surga. Namun, jika masih diberi kesempatan untuk hidup, Lydia ingin bertemu suaminya.
“Waktu itu saya berdoa, mau berdoa kepepet dibacok. Saya betul-betul berdoa, singkat pendek, ‘Tuhan Yesus, kalau mati, rumah saya di surga. Kalau hidup, beri saya kesempatan ketemu suami saya dan saya hidup untuk Engkau’,” kenang Lydia Nursaid.