IntipSeleb Lokal –Baru-baru ini buat publik geger dengan kasus pembunuhan yang terjadi pada pensiunan TNI. Kasus itu diungkapkan oleh Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR. Dalam Instagram miliknya, ia juga mengatakan bahwa kasus ini perlu transparan dari polisi dan diharapkan akan ditindaklanjuti.
Lantas bagaimana kabar akan kasus pembunuhan yang diungkapkan oleh Ahmad Sahroni? Yuk, simak artikel selengkapnya berikut ini!
Ahmad Sahroni ungkap kasus pembunuhan pensiun TNI
Selain kasus Brigadir J, ternyata baru-baru ini heboh akan kasus pembunuhan yang kembali terjadi. Pasalnya, kasus itu terjadi pada pensiunan TNI dan tidak adanya tindak lanjut dari polisi akan kasus tersebut.
Maka dari itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, mengunggah sebuah tulisan di Instagram pribadinya tentang kasus dugaan pembunuhan pensiunan TNI. Sahroni meminta Polri mengusut tuntas kasus tersebut dengan transparan.
"Berita duka dari Letjen Purn Yayat Sudrajat: Letkol Inf Purn H Muhammad Mubin (Akmil '82, terakhir Dandim Tarakan, pensiun dini, kerja di Pertamina dan sudah pensiun di Pertamina) telah dibunuh oleh Aseng Pemilik toko di Lembang tanggal 16 Agustus sekitar jam 08.15," tulis Ahmad Sahroni di Instagramnya.
Selain itu, Ahmad Sahroni juga mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut yang bermula saat Mubin memarkirkan mobil di depan toko. Kemudian, pemilik toko yang diduga bernama Aseng itu marah dan menusuk Mubin.
"Kronologi kejadian : Letkol Purn M Mubin yang bekerja sekarang sebagai sopir di perusahaan Meubel pagi itu mengantar anak bos-nya sekolah TK, kemudian parkir sebentar di depan toko Aseng tersebut, karena akan menyebrangkan anak bos-nya ke TK yang terletak di seberang jalan. Aseng marah-marah karena parkir di depan tokonya dan menusuk Letkol M Mubin yang berada di dalam mobil," kata Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni meminta transparan dari polisi
Selanjutnya, usai ditusuk ternyata Mubin sempat meminta pertolongan namun, ia kehabisan darah dan nyawanya tak tertolong. Ahmad Sahroni juga mengungkapkan bahwa ada rekayasa dari Polsek setempat untuk meminta damai kepada pihak keluarga almarhum dengan alasan bahwa pelaku adalah orang kuat dan kenal dekat dengan Polda Jabar.
"Laporan yang dibuat sangat menyudutkan almarhum (laporan sepihak dari saksi-saksi karyawan Aseng). Salah satu saksi yang kebetulan yang menyelamatkan anak bos dari Letkol M Mubin membantah kesaksian-kesaksian karyawan Aseng tersebut. Letjen Yayat mengharapkan dukungan kita semua agar Polisi transparan dalam pengusutan kasus tersebut. @divisihumaspolri tolong sangat perhatian tentang ini," pinta Ahmad Sahroni, dilansir pada Jumat, 19 Agustus 2022. (bbi)