IntipSeleb Film – Pembawa acara sekaligus penyiar radio, Imam Darto didapuk sebagai sutradara dalam salah satu web series berjudul Mulih. Hal ini merupakan kali pertama Darto mengepalai sebuah proyek web series.
Imam Darto pun mengaku bahwa Mulih memiliki beberapa cerita yang mirip dengan kisah hidupnya di dunia nyata. Penasaran? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Kisah Hidup Imam Darto Dalam Web Series Mulih
Imam Darto mengungkapkan kebahagiaan dirinya karena telah dipercaya sebagai sutradara. Kesempatan ini merupakan kali pertama ia berperan sebagai sutradara.
Selain itu, Imam Darto pun senang lantaran dirinya bisa diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan beberapa artis muda berbakat.
"Menyenangkan sekali dan adiktif apalagi bekerja dengan Agatha sama Dimas dan juga Sheeran," ungkap Imam Darto di kawasan BSD, Tangerang pada Selasa, 26 Agustus 2022.
"Wah senang aja menyatukan beberapa elemen-elemen yang bagus, lagu bagus, akting bagus, cerita bagus menjadi satu kesatuan dan begitu melihat hasilnya menangis sendiri. Wah edan sih. Itu kepuasan," sambung sang sutradara.
Tentang Web Series Mulih
Mulih merupakan salah web series yang dikeluarkan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Mulih disutradarai oleh Imam Darto, seorang pembawa acara sekaligus penyiar radio yang telah berpengalaman.
Menurut Darto, Mulih memiliki dua makna. Pertama bermakna pulang. Sedangkan kedua bermakna memulihkan diri.
"Mulih itu pulang dan punya dua makna, Mulih pulang dan Mulih dalam arti memulihkan diri," ucap Darto.
Web series ini bergenre drama keluarga. Mulih berfokus pada seorang anak laki-laki yang balik ke kampung halamannya setelah lama kuliah di daerah Jakarta.
"Di sini bercerita tentang hubungan ayah dan anak. Ini pasti dirasakan oleh semua anak laki-laki," lanjutnya.
Tak lama dari kepulangan sang anak laki-laki itu ke kampung, ia menemui ayahnya. Di sinilah konflik dimulai.
Alih-alih menemukan kebahagiaan setelah lulus kuliah bersama dengan keluarganya, ia malah berkonflik dengan sang ayah. Mereka ternyata memiliki prinsip yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sang ayah ingin anak laki-lakinya menetap di kampung halamannya saja. Hal ini berbeda dengan keinginan keinginan sang anak yang lebih ingin berkarir di Jakarta.
"Biasanya setelah dewasa hubungan ayah dan anak laki-laki itu merenggang. Waktu kecil wah akrab. Tapi pas dewasa, pas balig, udah mulai merenggang gitu," kata Darto.
"Inilah yang coba ditangkap, sehingga bagaimana caranya bapak punya, 'aku tuh punya rencana buat kamu' bapak tuh kan selalu anggap masih kecil walaupun kita udah gede ya. Sementara si anak, 'enggak, aku tuh udah gede. Aku punya rencana aku sendiri'," pungkasnya. (nes)