Usaha Satrio Dewandono, ayahnya untuk memberikan mobil mewah itu tidak membuahkan hasil. Salsha tetap memiliki keinginan ke luar negeri untuk sekolah. Dari situ, sahabat Iis memberikan nasihat agar memperbolehkan putrinya sekolah di luar negeri demi membentuk sifat yang mandiri. Akhirnya, dengan syarat mengambil kelas pendek, Iis mengizinkan putrinya untuk sekolah di London. Meski diberikan uang saku lewat tiga sumber, Salsha masih mengandalkan ibunya kalau ada masalah.
“Dibeliin mobil tetep pengin sekolah ke luar negeri. Sebenarnya kalau ada anak yang manja itu bukan ngebuang sih maksudnya supaya kasih pendidikan supaya dia bisa mandiri. Ya Bismillah karena kasih pembelajaran supaya dia bisa ngatur hidupnya. Gue kasih card-nya segini sebulan, cash-nya segini, ATM segini. ATM gue batesin ya ‘segini ya’ tiba-tiba gini ‘mah cardnya gak bisa dipakai’ gue telepon banknya, ‘udah over limit’ baru tanggal 10-an kayaknya deh. Tetep aja akhirnya kayak gitu,” tuturnya.
Putri Iis Dahlia gak bisa nyetrika dan nyalakan kompor
Sebelum merantau ke London, pemilik nama lengkap Salshadilla Juwita Indradjaja itu tidak bisa nyetrika dan nyalakan kompor. Meski mahir dalam masak memasak, Salsha diakui Iis masih takut untuk menyalakan kompor. Sehingga, sebelum pergi ke London, Iis Dahlia mengajarkan putrinya bagaimana cara menyetrika dan nyalakan kompor. Hingga kini, Iis mengaku bahwa Salsha sudah bisa menyetrika dan menyalakan kompor.
“Pengin makan dulu kan ‘Bi ini ni’ sekarang kalau pengin makan dia buka tempat makan, makanannya gak enak dia masak sendiri. Lu bayangin anak 20 tahun belum pernah nyetrika sekalipun. Jadi pas mau pulang gue ajarin ‘kakak colokin setrikaan’ ini anak takut banget, pinter masak tapi dia gak berani nyalain kompor. Jadi yang nyalain kita yang dekat-dekat situ. ‘oke sekarang nyalain matiin’, ’sekarang colokin setrikaan’, jadi sebelum pulang aku training dulu, caranya begini ya. Udah dong kalau sekarang (nyetrika dan nyalakan kompor),” pungkas Iis Dahlia.