IntipSeleb Lokal – Perjalanan kisah spiritual Noe Letto sempat menjadi sorotan. Sebab, ia mengaku dulunya seorang ateis lantaran tak dapat menemukan ajaran agama yang baik.
Namun ia kemudian menanyakan soal setan dan akhirnya mantap untuk berpindah keyakinan. Seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Sempat Ateis
Noe Letto mencurahkan kisah spiritualnya dalam sebuah akun YouTube. Ia mengatakan bahwa sebelumnya seorang ateis. Hal ini ia lakukan dalam kondisi sadar lantaran mengaku tak mendapat ajaran agama yang baik dan benar.
"Saya pernah ateis dalam keadaan sadar," kata Noe Letto dikutip dari YouTube Cahaya untuk Indonesia.
"Saya melihat daging di badan saya, ini mililk saya atau bukan? Oh ternyata dari luar. Saya makan, jadi daging ke tubuh saya. Pengetahuan, oh saya dengar dari lingkungan, masukan dari bapak, kemudian saya akuisisi," sambung Noe Letto.
Ia kemudian melakukan riset. Riset ini dilakukan untuk pemilihan keyakinan untuknya. “Semua yang saya miliki adalah saya akuisisi. Dari sampean (Tuhan) itu yang mana? Makanya saya kemudian me-reset semua,” katanya.
Pindah Agama
Namun tak disangka, usai menjadi seorang ateis, Noe Letto menemukan satu titik terang dalam hidupnya. Bukan melalui orang lain tetapi dalam masa sulitnya saat menjadi gelandangan di Kanada.
Ia tak memiliki uang yang cukup hingga akhirnya Noe harus tinggal di Masjid.
"Karena pikirannya wah mati nih kalau nggak bertahan. Akhirnya mampir ke masjid. Saya bilang numpang tidur di sini boleh? Oh boleh. Dikasih kasur lipet dan bantal," ungkap musisi 41 tahun itu.
Tidur di Masjid, Noe mulai mendengarkan kajian yang dipimpin seorang Syekh. Ia pun kemudian penasaran dan bertanya soal setan.
"Saya bertanya kepada Syekh. Benar nggak Tuhan maha adil? Karena saya melihat agama adalah sebuah sistem, valid. Tidak ada pernyataan yang berlawanan, kalau setan berkembang biak, punya anak kemudian satu detik kiamat dan belum melakukan dosa apapun, dia masuk neraka atau surga?" ucap Noe.
Dari jawaban Syekh itu, Noe Letto pun akhirnya mantap masuk Islam. Sebab jawaban Syekh tersebut menurut Noe membuatnya tertampar dan kemudian berpikir soal agama.
“Yang membuat saya masuk Islam adalah jawaban dari Syekh. Karena jawaban dia menggunakan yang logic," kata Noe.
"Seandainya setan berkembang biaknya membelah diri gimana? Jadi makhluk yang baru pun melakukan dosa seperti makhluk sebelumnya. Wah ketampar saya disitu, berati kemampuan saya memahami agama bukan dari limitasi agama. Tetapi limitasi pemahaman dan data yang saya miliki," tutup Noe Letto.