"Bertahun-tahun gue bertanya-tanya 'kenapa gue harus sekolah Minggu'. Terus selesai sekolah Minggu adalah gereja, walaupun gereja itu gue dapatnya sore karena kalau yang pagi-pagi bahasa Batak gue enggak ngerti," ujar Dewi Lestari.
Meski terus bertanya-tanya, Dewi Lestari tetap mendalami agama yang dianutnya. Salah satunya, ia mulai mengkaji ayat yang diberikan kepadanya
"Sampai pada akhirnya gue pendalaman iman dengan sadar memilih, kalau dulu kan (dipilihkan). Jadi kita belajar Alkitab, gue juga berusaha mendalami ayat ayat yang diberikan kepada gue, kan setiap orang punya ayat masing-masing," jelasnya.
Dewi Lestari Memutuskan Untuk Tak Beragama
Salah satu momen yang membuat Dewi Lestari untuk mengambil keputusan tak beragama adalah ketika ia menulis sebuah tulisan. Saat itu, ia merasa ada yang berubah dari tulisan yang tengah ia tulis.
“Ketika gue nulis, tulisan gue itu berubah. Dari yang aku, aku, aku berubah menjadi kamu, kamu, kamu. Itu seperti kaya ada orang yang mengambil alih tiba-tiba perspektifnya berganti, bukan gue lagi yang bercerita tetapi kaya ada sesuatu yang mengamati hidup gue dari luar,” tuturnya.