Kriteria sebanyak itu dituliskan Luna dengan alasan agar bisa menemukan sosok teman hidup yang cocok dengan pribadi dirinya. Yang terpenting, calon suami Luna harus rajin bekerja dan pintar.
“Supaya aku tahu siapa yang bisa cocok sama aku, nanti bisa ngobrolnya nyambung. Yang penting pekerja, rajin kerja, terus pintar, jadi gak kesusahan,” tuturnya.
Luna Maya tidak trauma
Sumber: Instagram/@lunamaya
Setelah melalui pengalaman hidup yang pahit, Luna tidak merasa trauma. Namun, wanita kelahiran Bali itu merasa kecewa karena masyarakat Indonesia selalu mematokkan kalau wanita di usia 30-an harus sudah menikah dan punya anak.
“Biasa aja, kenapa mesti trauma. Yang nikah aja bisa cerai, ya gak masalah. Pasti ada rasa kecewa atau gimana, soalnya gini kadang kalau di Indonesia patokannya ‘pokonya sudah umur kepala tiga harusnya udah kawin udah punya anak’ tapi kalau misalnya dipaksa ‘ya sudah deh yang penting gue nyenengin orang tua, menyenangkan status gue di masyarakat yang penting kesannya laku’, terus setahun kemudian pisah,” ujarnya.
Padahal dalam kenyataannya, Luna mengaku harus menjalani proses untuk akhirnya menggelar pernikahan. Di usia yang sudah menginjak 36 tahun itu bukan berarti Luna tidak berusaha untuk mencari jodoh. Ia hanya tidak memaksakan keadaan karena belum ditakdirkan untuk bertemu dengan calon suaminya.