IntipSeleb – Lewat unggahan terbaru di Instagram, Ahmad Sahroni memamerkan surat tanda terima laporan polisi. Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu kali ini membuat laporan untuk pegiat media sosial Adam Deni terkait kasus dugaan pencemaran nama baik.
Padahal Adam Deni sudah divonis bersalah atas kasus informasi dan transaksi elektronik (ITE) karena mengunggah dokumen pembelian sepeda yang juga dilaporkan pihak Ahmad Sahroni. Lantas seperti apakah pengaruh rentetan urusan hukum yang tengah dihadapi Ahmad Sahroni terhadap karir politiknya? Simak selengkapnya hanya di artikel berikut ini.
Tegaskan Tidak Promosikan Nama
Sempat tersiar isu Ahmad Sahroni memanfaat keadaannya dengan Adam Deni sebagai alat menaikan popularitas. Terlebih dirinya dikabarkan akan maju sebagai Gubernur Jakarta.
Nampaknya Ahmad Sahroni berusaha meluruskan terkait kabar burung yang beredar. Lewat konferensi pers yang baru saja dirinya dan tim kuasa hukum lakukan, ditegaskan tidak ada niatan untuk mencari nama alias mencari popularitas.
"Saya nggak akan mencari nama untuk mempromosikan diri seolah-olah ini momen buat saya, karena kejadian ini saya cuman merasa nama saya dirusak oleh seseorang yang ngomong seenaknya," ungkap Ahmad Sahroni saat ditemui di Kebayoran Baru, Kawasan Jakarta Selatan pada Jumat, 1 Juli 2022.
Ahmad Sahroni tak memungkiri niatan Ahmad Deni untuk memberantas korupsi merupakan hal positif. Hanya saja disayangkan menggunakan bahasa yang tidak semestinya.
"Seolah-olah dia mau membersihkan korupsi dan koruptor di negeri ini, itu bagus ko saya juga sampaikan ke dia kalau dia ini anak muda yang punya potensi kalau emang kepentingannya untuk memberantas koruptor itu saya dukung. Tapi tidak dengan cara mengungkapkan suatu kebusukan dari mulutnya untuk mencaci maki orang. Jangan merasa dirinya benar tapi caranya dengan mengungkapkan bahasa yang tidak pantas di depan publik melalui media sosial," ujar Ahmad Sahroni.
Tidak Terima
Ahmad Sahroni dibuat marah oleh Adam Deni ketika membawa-bawa keluarga, terutama istrinya. Hal itulah yang pada akhirnya memantapkan hati untuk melaporkan kelakuan pegiat media sosial itu.
"Bahasanya ‘Sahroni tukang tipu’ terus bawa nama istri saya bilang ‘emang gak tahu lakinya doyan begitu’ ini kan tidak pantas, kenapa sampai istri saya dibawa. Karena dia sudah membawa nama keluarga saya akhirnya saya menyampaikan ke publik secara terang benderang, kalau ini sudah kelewatan maka saya minta kepolisian untuk menyelidiki secara mendalam bukan karena saya sebagai pejabat," terang Ahmad Sahroni.
"Kalau memang secara hukum perbuatannya salah saya minta diproses, kalau dia benar segera polisi menyampaikan ke publik bahwa apa yang dilaporkan Sahroni tidak benar, jadi fair," lanjutnya. (rth)