Bicara Kematian dan Rindu
Kemudian, Atalia Praratya menyinggung kematian. Menurutnya, kematian adalah kehendak Tuhan sejak manusia berada dalam kandungan. Tuhan yang berhak atas segala sesuatu, apalagi kematian.
“Karena pada hakekatnya, orang biasanya berpikir, kalau lahir duluan, maka akan meninggalkan dunia ini duluan. Tapi tidak seperti itu. Tapi kalau Allah sudah berkehendak, apalagi yang namanya ajal sudah ada dari dalam kandungan ya. Jadi Allah yang berhak atas segala sesuatu, apalagi kematian,” ucapnya.
Kemudian, Atalia Praratya seolah berandai jika Eril tidak pergi ke Sungai Aare dan berdiam diri di kamar. Namun, Atalia menyatakan ajal yang ditentukan oleh Tuhan pasti akan datang dengan cara apapun.
“Misalkan, saya dan A Eril dikunci di kamar. Terus kemudian, di kamarnya juga diselimutin supaya dia gak ke mana-mana. Cuma, tetep aja, waktu itu tetep tiba dengan cara apapun, dengan bagaimana pun,” katanya.
“Kalau kematian sudah datang, ke manapun kita bersembunyi, tetap akan menghampiri. Pada akhirnya menerima saja. Hanya memang yang berat itu adalah sekarang itu rasa rindu. Betul kata Dilan ya, rindu itu berat. Biar Dilan saja, saya mah siapa itu,” tandas Atalia Praratya. (nes)