Menanggapi hal tersebut, Wilona pun menjelaskan alasan kenapa dirinya putus dengan Stefan. Menurutnya, ada alasan tertentu yang mengharuskan keduanya menjadi sahabat, bukan sepasang kekasih. Ia juga menjelaskan bahwa hubungan dengan Stefan masih baik-baik saja. Komunikasipun tidak terputus, bahkan Wilona selalu menyempatkan untuk memberikan selamat ketika Stefan maupun saat sang ibu ulang tahun.
“Yang terjadi adalah, kita sama-sama muda, mungkin ada satu dua hal yang akhirnya membuat lebih baik bersilaturahmi sebagai sahabat gitu. Masih (komunikasi) kayak misalnya dia ulang tahun aku ngucapin, terus mamanya ulang tahun aku ngucapin,” tutur Wilona.
Wilona ingin pacaran hingga ke pelaminan
Saat ditanya soal bagaimana sikap Wilona saat berantem, cewek 21 tahun itu tidak pernah berkata dengan sebutan ‘Lu’ atau ‘Gue’. Ia adalah pribadi yang sulit untuk meluapkan emosi secara berlebihan kepada pasangan.
“Aku susah banget buat marah, kalau misalkan aku udah kesal banget ya diam dan aku akan ungkapin pasti aku cuma ngomong kaya aku kamu ‘kamu tau gak sih gini gini gini’. Gak pernah sekali pun, secuil pun gak pernah keluar dari mulut aku kalau lagi berantem sama pasangan,” ungkap Wilona.
Wilona mengaku bahwa dirinya bertanggung jawab dan memiliki komitmen kuat ketika menjalin hubungan asmara. Cewek berdarah Tionghoa ini berharap sampai ke jenjang pernikahan ketika berpacaran dengan seseorang. Soal kriteria cowok yang menjadi pasangan hidupnya, Wilona tidak benar-benar memperhatikan fisik dan materi.