IntipSeleb – Vokalis band Zivilia, Zul Zivilia mulai dikenal usai sukses melambungkan single lagunya yang berjudul Aishiteru. Lewat single tersebut, band Zivilia semakin dikenal publik dan lagu tersebut pun melekat pada telinga masyarakat.
Namun sayangnya pada Tahun 2019, Zul Zivilia tertangkap oleh polisi usai diduga mengedarkan narkoba dan mendapatkan tuntutan penjara seumur hidup. Kini beredar kabar jika dirinya akan dieksekusi mati. Lantas, bagaimana nasibnya kini?
Isu Hukuman Mati Mencuat
Zulkifli atau yang lebih dikenal dengan nama Zul Zivilia merupakan seorang musisi Indonesia yang dikenal sebagai vokalis dari band Zivilia yang membawakan lagu Aishiteru.
Pria kelahiran Kendari, 19 Agustus 1981 ini membentuk band Zivilia yang berawal dari ketidaksengajaan. Ketika Zul pulang dari Jepang, Zul sudah menciptakan beberapa lagu-lagu beraliran Jepang. Lebih dari 20 lagu tercipta, Zul Zivilia menampilkannya beberapa kali di Jepang hingga ia debut pada Tahun 2008.
Usainya, karir Zul dengan bandnya pun menanjak di belantika musik Tanah Air. Dirinya menerima banyak tawaran manggung secara on air maupun off air. Hingga Tahun 2019, namanya pun mencuat menjadi bahan perbincangan publik.
Pasalnya, Zul Zivilia tersandung kasus narkoba di mana ia tertangkap dengan narkoba di Hotel Harris Kelapa Gading, Jakarta Utara. Proses hukum pun berjalan, di mana ia menerima hukuman penjara seumur hidup.
Nama Zul kini kembali mencuat di kalangan warganet, bukan karena prestasinya, tetapi karena dia tersandung kasus narkoba pada 28 Februari 2019 dan diringkus di kawasan Jakarta Utara. Dirinya tertangkap dengan bungkusan sabu berat 9,54 kilogram dan 24.000 butir ekstasi dalam sejumlah plastik klip.
Akibat hal itu, Zul Zivilia mendapatkan tuntutan penjara seumur hidup. Namun pada akhirnya, Zul pun divonis 18 Tahun penjara. Terlepas dari hal itu, terdengar bahwa Zul akan mendapatkan eksekusi mati. Namun hal itu tidak benar.
Istri Cari Nafkah
Zul Zivilia mendekam di penjara dengan meninggalkan seorang istri dan juga anak. Kini sang istri pun harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. (jra)