Kiriman dari rekan artis
Panglima Langit kemudian menyertakan seorang wanita berhijab sebagai perantara nenek-nenek yang dimaksud. Dengan berbagai cara, Panglima berhasil memasuki sosok yang menempel di tubuh Ashanty lewat wanita hijab pink itu. Lalu, sosok nenek itu mengaku bernama Surti berasal dari Jawa Timur berusia 182 tahun. Ia disuruh untuk memasuki ulu hati, lambung, perut dan darah Ashanty agar merasa kesakitan.
“Aku nenek Surti, iya (ngikutin Ashanty). Aku asalnya dari Jawa Timur, umurku 182 (tahun). Aku disuruh menghancurkan dia biar dia tidak bisa apa-apa dan lama-lama sakit. Aku hanya disuruh, kadang aku berdiam di ulu hati dia. Supaya dia sakit, kadang aku di lambung, di perut, di darahnya. Ya supaya dia gak cantik,” ungkapnya.
Saat ditanya soal siapa yang mengirimkan dirinya, wanita itu tidak menyebutkan nama. Ia hanya mengakui kalau rekan artislah yang mengirimkan santet untuk Ashanty hingga terkena autoimun.
“Pokoknya supaya dia gak cantik, kalau ada dokter yang periksa dia aku buru-buru pergi. Pokoknya supaya dia tidak bisa bergerak-bergerak lagi kalau perlu dia mati perlahan-lahan. (Yang nyuruh) temen dia juga, iya (sama-sama artis) aku dulu disuruh dia itu waktu dia belum menikah karena dia selalu sok cantik,” ujarnya.