Menjadi mualaf, Iga Mawarni sempat bertekad untuk menyembunyikan keislamannya dari keluarga. Namun, ibunya mengetahuinya lebih dulu. Sebagai anak pertama, Iga merasa ibunya menaruh harapan besar kepadanya.
Melansir indeksnews.com, Iga Mawarni sengaja menjauhi keluarga. Pasalnya, ia merasakan adanya perang dingin antara dirinya dan keluarganya. Ia tidak pernah menyinggung soal agama dan tidak menghadiri perayaan Natal atau Paskah karena tidak mau merusak suasana.
5. Berangsur Membaik
Di tengah perang dingin dengan keluarga usai dirinya putuskan mualaf, Iga Mawarni bertemu dengan seorang pria bernama Charlie R. Arifin. Keduanya memutuskan untuk menikah pada tahun 2000. Namun sayang, Iga dan Charlie berpisah 16 tahun kemudian. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai anak laki-laki yakni Rajasa Satria Tama yang lahir pada 22 Februari 2001.
Soal keluarga, hubungan Iga Mawarni dengan orang tua berangsur membaik. Komunikasinya dengan keluarganya tetap berjalan. Bahkan, ibu Iga mengunjunginya ketika momen lebaran. Hal tersebut membuat Iga bersyukur karena merasa Allah telah memberikan keberkahan bagi dirinya. (jra)