IntipSeleb – Dian Sastrowardoyo memutuskan pindah agama Islam pada tahun 2002 silam. Lahir dari orang tua beda agama, keputusan Dian jadi mualaf diambil setelah mempelajari berbagai keyakinan.
Namun, momen saat Dian Sastrowardoyo putuskan pindah agama Islam justru menuai keraguan dan kecurigaan dari keluarganya. Kok bisa? Scroll untuk temukan jawabannya yuk!
Sempat Anggap Islam Kejam
Dian Sastrowardoyo memutuskan untuk menganut agama Islam pada tahun 2002 di saat usianya masih 22 tahun. Awalnya, rasa ingin tahu Dian Sastro muncul karena orang tuanya berbeda agama. Ayahnya menganut Buddha, sementara sang ibu merupakan pemeluk agama Katolik. Dari situlah, Dian mulai belajar banyak agama.
"Bapak saya kan Buddha, saya kayaknya diwarisi oleh dia sehingga kepenasaran spiritual saya jalan. Keingintahuan saya mulai muncul. Saya belajar Buddha, Hindu, Taoisme sampai Katolik dan Kong Hu Cu," kata Dian Sastrowardoyo, dilansir dari kanal YouTube Intens Investigasi, pada Senin, 14 Maret 2022.
Namun ternyata, Dian Sastrowardoyo sempat menganggap Islam adalah agama yang kejam. Tetapi, pandangan Dian lambat laun berubah setelah bertemu dengan seorang guru agama Islam.
"Saya kira Islam dulu kejam. Tapi saja ketemu guru yang dalam, sampai dia bisa membuka saya bahwa Islam tidak kejam. Intinya justru Islam itu penuh cinta,” kata pemain film Ada Apa Dengan Cinta itu.
Dicurigai Keluarga Karena Jadi Mualaf
Resmi menjadi mualaf di momen Isra Miraj pada tahun 2002, Dian Sastrowardoyo langsung belajar salat. Tetapi, ia merasakan ketakutan dan kekhawatiran kepada reaksi keluarganya terhadap keputusannya anut Islam.
"Sempat takut juga karena keluarga pada kaget, saya kan belajar sendiri. Nanti orang tanggapannya apa? Jangan-jangan ada yang dikecewakan. Tapi saya benar-benar percaya apa yang saya yakini,” ungkap Dian Sastrowardoyo.
Bahkan, keluarga dan ibunya sempat curiga kepada Dian Sastrowardoyo yang putuskan anut Islam. Meski begitu, ibu Dian akhirnya mendukung keputusannya untuk mualaf. Ia hanya berpesan agar wanita berusia 39 tahun itu tidak main-main.
“Dulu mungkin bukan benturan, tapi ditanya mama apa aku benar, tidak main-main? Kebetulan saya dulu pacaran sama orang Islam. Banyak banget yang skeptis saya masuk Islam," paparnya.
"Akhirnya gue ketemunya di Islam, gue bersyukur banget bahwa nyokap gue juga punya keterbukaan pikiran sangat supportive 'yang penting kamu taat ya, jangan karena orang'." tandas Dian Sastrowardoyo. (nes)