Kata Imam Syafi’i Tentang Ilmu
1. Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menyediakan bahayanya kebodohan. – Imam Syafi’i.
2. Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya. – Imam Syafi’i.
3. Ilmu itu seperti udara. Jika ia tidak bergerak, maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk. – Imam Syafi’i.
4. Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat.
5. Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada satu orang yang jahil (bodoh) karena ia tidak tahu akan landasan ilmu. – Imam Syafi’i.
6. Cukuplah ilmu menjadi sebuah keutamaan saat orang yang tak memiliki mengaku-ngaku memilikinya dan merasa senang jika dipanggil dengan gelar ilmuwan. – Imam Syafi’i.
7. Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang. – Imam Syafi’i.
8. Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala. – Imam Syafi’i.
9. Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan ketabahan. – Imam Syafi’i.
10. Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang ia belum diketahui, maka ia akan menjadi tahu. meluapkan Kemarahannya karena sulitnya ia belajar, dan ia tidak suka pelajaran. – Imam Syafi’i.
Kata Imam Syafi’i Cocok Direnungkan
11. Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu. – Imam Syafi’i.
12. Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api. – Imam Syafi’i.
13. Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir. – Imam Syafi’i.
14. Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk. – Imam Syafi’i.
15. Sebesar-besar aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam diri kamu sendiri. – Imam Syafi’i.
16. Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik. Maka posisikan dirimu di antara keduanya. – Imam Syafi’i.
17. Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada, maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan. – Imam Syafi’i.
18. Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna. – Imam Syafi’i.
19. Kebaikan itu ada di lima perkara: kekayaan hati; bersabar atas kejelekan orang lain; mengais rezeki yang halal; taqwa; dan yakin akan janji Allah SWT – Imam Syafi’i.
20. Perbanyaklah menyebut Allah daripada menyebut makhluk. Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut dunia. – Imam Syafi’i.
Kata Imam Syafi’i Memotivasi
21. Bekal paling merugikan untuk di bawa ke akhirat adalah permusuhan. – Imam Syafi’i.
22. Doa di saat tahajud adalah umpama anak panah yang melesat tepat mengenai sasaran. – Imam Syafi'i.
23. Singa jika tidak keluar dari sarangnya, ia tidak akan mendapatkan makanan. Begitu juga dengan anak panah, jika tidak meluncur dari busurnya, anak panah tersebut tidak akan mengenai sasaran. – Imam Syafi’i.
24. Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api. – Imam Syafi’i.
25. Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia. – Imam Syafi’i.
26. Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, yaitu cinta dunia sekaligus cinta Allah, maka dia telah berdusta. – Imam Syafi’i.
27. Kekenyangan dapat memberatkan badan, mengeraskan hati, mengusir kecerdasan, mengundang tidur dan melemahkan semangat ibadah. – Imam Syafi’i.
28. Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari. – Imam Syafi’i.
29. Pilar kepemimpinan itu ada lima: perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasihat dan menunaikan amanah. – Imam Syafi’i.
30. Aku tidak pernah berdebat dengan seseorang dengan tujuan agar dirinya mendengar apa yang salah, atau untuk mempermalukan dirinya dan menang berdebat atas dirinya. Setiap kali diriku menghadapi lawan dalam debat, aku hanya berdoa dalam hati - Ya Tuhan, tolonglah dia agar kebenaran dapat mengalir dari hati dan lidahnya, dan semoga kebenaran ada di pihakku, semoga dirinya mungkin dapat mengikutiku, tetapi apabila kebenaran ada di sisinya, maka aku mungkin akan mengikutinya. – Imam Syafi’i. (jra)