IntipSeleb – Mamang Osa, seleb TikTok berkesempatan berbincang-bincang dengan Intipseleb. Dalam perbincangan santai itu, Mamang Osa menceritakan banyak hal tentang dirinya, mulai dari kegiatan sehari-harinya hingga dirinya yang ‘ngondek’.
Secara blak-blakan, Mamang Osa bongkar karakter aslinya. Apakah secara alami ‘ngondek’ atau sekadar gimmick? Yuk, langsung cek ulasan berikut ini!
Kegiatan sehari-hari Mamang Osa dan asal- asul nama ‘Beban’ hewan peliharaannya
Berbicara soal kegiatan sehari-hari, Mamang Osa mengungkapkan bahwa kegiatannya layaknya manusia pada umumnya. Hanya saja, Mamang Osa sudah memiliki pekerjaan tetap karena sudah digaet oleh Production House.
“Kesehariannya layaknya seperti manusia-manusia biasa, bangun tidur, buka TikTok, buka Instagram, lalu bekerja. Karena kan gue sekarang bekerja kan di Production House. Kalau misalnya ada pr (tugas) untuk ngonten, aku ngonten terus biasa ada panggilan kek sekarang kan lagi ada webseries. Dan suka keliling-keliling beli mainan, kayak action figure.” kata Mamang Osa kepada Intipseleb pada Rabu, 2 Maret 2022.
Di sela-sela kegiatannya, Mamang Osa pun membuat konten. Kecenya, Mamang Osa ternyata tidak pernah membuat konsep saat ingin berkonten. Konten yang dibuat tidak membutuhkan banyak settingan.
“Bikin konten TikTok gak pernah siap-siap, langsung aja digas. Gak ada settingan, semakin aku gak niat bikin konten malah banyak yang nonton. Tapi kalau bikin konsep, views-nya dikit. Jadi aku lebih tertarik untuk tidak mengonsep dan diambil secara amatiran.” imbuhnya.
“Ngalir aja. Tapi, biasanya patokannya tinggal nyari apa yang lagi FYP” lanjutnya.
Lalu, Mamang Osa juga menceritakan tentang Beban, hewan peliharaannya yang berhasil menarik perhatian publik.
“Beban itu, karena simplenya mehong ya wak. Dia bukan binatang peliharaan cuman 500 an ribu, tapi lumayan mehong harganya. Dan dia cukup membebani karena vitaminnya cukup mahal dari manusia-manusia pada umumnya. Dan Beban itu punya nama panjang.. Bebancian” jelasnya.
“Jadi Bebancian itu mengadaptasi dari yang beli. Tapi, orang-orang biasanya suka bilang 'beban hidup' dan pasti orang-orang bilangnya 'beban keluarga', tapi ini beda, panggilannya 'Bebancian'.” lanjutnya.
Beneran ‘ngondek’ atau gimmick?
Tak bisa dipungkiri, Mamang Osa memiliki visual yang manly banget. Hal itu akhirnya membuat publik penasaran apakah konten ‘ngondek (bertingkah seperti perempuan)’ itu hanya sekadar gimmick. Pertanyaan itu, akhirnya dijawab oleh Mamang Osa sendiri.
“Bawaan aku emang udah ngomongnya begitu. Cara ngomongnya orang suka bilang 'ngondek'. Tapi, aku bisa di situasi tertentu kayak bikin gimmick maskulin. Oh jadi gimmick maskulinnya jadi ketahuan dong.. ahhh” ungkapnya sambil tertawa.
Lalu, Mamang Osa pun berusaha menampilkan sisi maskulinnya. Namun, sikap maskulinnya tidak bisa berlangsung lama.
“Coba gue usahain ya, kayak sekarang gini kan suaranya jadi berat. Ngomongnya lebih berwibawa dan karismatik. Itu bisa diatur. Tapi gak lama. Udah ah.” ucap Mamang Osa sambil menirukan suara maskulin yang bersuara berat.
Saat ditanya, apakah Mamang Osa pernah diejek karena ngondek, ia pun menceritakannya secara jujur dan mengaku sejak dari kecil sudah diejek dan di-bully.
“Kalau temen, dari dulu udah dibully. Teman SD, SMP emang udah sering dikatain 'bencong' gitu dan 'banci'. Tapi kan, makin dewasa udah makin laki. Kalau udah gede, paling sekarang suka di netizen sih. Kadang suka pada ng-dm dan bilang 'tobat lu mang, ke lu yang ngerusak generasi sekarang' gitu.” kenangnya.
Saat sudah dewasa dan menjadi seleb TikTok, Mamang Osa mengaku bahwa rasa benci netizen yang mengejeknya, bisa membawa keuntungan untuknya.
“Cuman kan kadang-kadang, buat orang tertentu terutama yang religius suka bilang 'ngondek' itu tanda kiamat. Kalau dulu, aku balesin satu satu dan bilang 'suka-suka gue dong, gaya gue'. Tapi sekarang udah bodoh amat, karena justru orang-orang kayak gitu malah nambah income aku, atau angagement aku. Semakin dia benci, dia akan semakin nge-share aku.” tutur Mamang Osa. (bbi)