IntipSeleb – Markus Horison, salah satu kiper terbaik Indonesia ini sebelumnya memang sempat menjadi sorotan publik. Mulai dari kehidupan asmaranya hingga kehidupan spiritualnya.
Tak banyak yang tahu bahwa Markus Horison sempat ditentang keluarga usai memutuskan pindah agama dari Kristen ke Islam. Seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Lahir dari Keluarga Kristen
Markus Horison, mantan suami Kiki Amalia diketahui besar dengan ajaran agama Kristen. Ia lahir dari keluarga yang semuanya beragama Kristen. Ia menyebut keluarganya itu taat beribadah tetapi juga menganut toleransi tinggi di antara umat yang beragama lain.
Ibu Markus Dulunya Islam
Uniknya, walau dari kecil beragama Kristen, Markus Horison mendapat banyak gambaran soal agama Islam. Ternyata gambaran agama Islam ini ia peroleh dari keluarga ibunya yang didominasi dari agama Islam.
Markus menceritakan ternyata ibunya dulunya beragama Islam namun usai menikah dengan ayahnya memutuskan pindah agama dari Islam ke Kristen.
“Ibu saya awalnya Islam. Sejak menikah dengan ayah, Ibu berganti kepercayaan mengikuti kepercayaan ayah,” ucap Markus.
“Sejak duduk di sekolah dasar, saya sering menghabiskan liburan sekolah dengan berkunjung ke rumah saudara dari pihak ibu yang tinggal di Aceh. Dari situ, saya sering ikut mereka ke masjid. Tidak benar-benar masuk sih, tapi yah saya banyak memperoleh gambaran tentang Islam, dan shalat dari situ,” sambungnya.
Masuk Islam Tanpa Paksaan Apapun
Mendapat gambaran tersebut, Markus Horison akhirnya mantap pindah agama dari Kristen ke Islam. Ia mengaku keputusannya itu ia lakukan tanpa paksaan dari siapapun. Mantan suami Kiki Amalia ini pun pindah agama di usianya yang masih cukup muda yakni 25 tahun.
“Saya memutuskan untuk masuk Islam, tanpa ada paksaan dari siapapun. Jadi, ini benar-benar keinginan saya sendiri,” ucap Markus
Usai pindah menjadi seorang mualaf, Markus Horison juga mengubah namanya menjadi Muhammad Haris. Meski begitu, ia tetap memakai nama Markus Horison sebagai namanya.
Sempat Ditentang Keluarga
Walau begitu, Markus ternyata sempat tak didukung keluarganya. Ayah beserta ketiga kakaknya menentang dengan keras keputusan Markus menjadi seorang mualaf. Ia bahkan mengaku harus menjalani ibadahnya sendirian tanpa dukungan keluarganya.
“Awalnya tentu mereka semua merasa keberatan. Hal tersebut wajar, dan saya sangat bisa mengerti. memang berat, tapi hal tersebut harus saya jalani,” ucapnya.
Namun, beruntung Markus akhirnya diterima oleh keluarganya lantaran sudah menganggap kiper tersebut dewasa dan bisa menjalani kehidupannya sendiri.
“Hal tersebut wajar, dan saya sangat bisa mengerti. Tapi, pada akhirnya mereka menyadari bahwa saya sudah cukup dewasa dan bisa menentukkan jalan hidup yang saya rasa terbaik untuk saya sendiri,” sambungnya.
Tidak Percaya
Usai diterima dan menjalani keputusan menjadi seorang agama Islam membuat Markus Horison semakin ingin mempelajari agama barunya itu. Ia bahkan diketahui juga rajin beribadah dan bertanya tentang Islam kepada sesama temannnya.
Markus diketahui rajin mempelajari seluk beluk dunia Islam. Ia berkeinginan untuk menjalankan ibadah umroh dan naik haji.
“Saya biasanya membaca tulisan latinnya saja, karena memang bacaan arab saya masih kurang lancar, Pastilah sebagai muslim saya ingin sekali bisa menjalankan ibadah umroh, ataupun haji. Selain itu, masih begitu banyak hal yang harus saya lakukan untuk menyempurnakan keislaman saya, seperti memperlancar belajar mengaji,” kata Markus. (jra)