Rupanya, Inggrid Kansil terlahir dari orang tua beda agama. Meski ayahnya telah menjadi mualaf, Inggrid sempat mengalami pertentangan keras.
"Ayah ibu saya kan satu rumah cuma beda prinsip beda agama, tapi satu rumah. Papa dari Sulawesi Utara, Mama dari Jawa Barat. Alhamdulillah sekarang sudah hijrah semua. Nggak lama satu tahun saya dapat hidayah itu, Papa masuk (Islam). Padahal dulu Papa juga menentang (Inggrid jadi mualaf)," ungkap Inggrid Kansil.
3. Rajin ke Gereja Sebelum Mualaf
Usut punya usut, Inggrid Kansil rajin ke gereja sebelum putuskan jadi mualaf. Sejak dulu, Inggrid memegang prinsip percaya kepada Tuhan untuk mengatur segalanya.
"Saya termasuk yang paling rajin ke Gereja. Saya itu sangat percaya Tuhan itu yang mengatur semuanya. Di sana saya belum masuk Islam, saya percaya bahwa Tuhan semuanya yang atur," tukas Inggrid Kansil.