IntipSeleb – Valentino Simanjuntak, atau lebih dikenal dengan sapaan Valentino Jebreeet ini merupakan presenter sekaligus komentator pada pertandingan sepak bola.
Ternyata, menjadi presenter sekaligus komentator pertandingan sepak bola ini bukanlah pekerjaan pertama yang Valentino Jebreeet lakoni.
Sebelumnya ada beberapa pekerjaan yang pria berusia 39 tahun itu jalani. Lantas apa saja profesi Valentino Jebreeet sebelum berkiprah sebagai presenter dan juga komentator pertandingan sepak bola? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Profesi Valentino Simanjuntak
Ternyata, pria yang kerap disapa Bung Jebreeet ini pernah melakoni profesi sebagai pengacara. Ia merupakan lulusan jurusan hukum dari Universitas Padjadjaran, Bandung.
Lebih jelasnya lagi, Valentino Simanjuntak telah mengantongi gelar Sarjana Hukum (SH) dan Magister Hukum (MH).
Bung Jebreeet kabarnya pernah menjadi pengacara dari tahun 2004 hingga 2007. Kabarnya juga ia pernah menjadi salah satu konsultan HKI (Hak Kekayaan Intelektual).
Tak hanya pernah menjadi pengacara saja, namun pria bermarga Simanjuntak itu juga pernah menjalani profesi sebagai General Manager di APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) kisaran tahun 2011.
Sempat trending Twitter #GerakanMuteMassal
Pria kelahiran tahun 1982 itu kemudian mengawali kariernya sebagai presenter sekaligus komentator pada tahun 2006, saat ia masih aktif menjadi pengacara. Ia dipercaya menjadi presenter acara bola hingga tahun 2010.
Kemudian semakin aktif menjadi presenter dan komentator bola hingga sekarang. Selama berkiprah sebagai presenter, Bung Jebreeet pernah menjadi menjadi pembawa acara pertandingan Piala Jenderal Sudirman, Piala Bhayangkara hingga Bali Island Cup.
Namun tak hanya jadi komentator sekaligus presenter pertandingan bola saja, Valentino juga pernah mengisi sebagai pembawa acara di dunia entertainment.
Meskipun piawai dalam berbicara dan melontarkan komentar, namun ternyata Valentino Simanjuntak pernah menjadi trending di Twitter pada tahun 2021. Bukan karena hal yang baik, justru sebaliknya.
Hal itu bermula dari cuitan pengguna Twitter Bali United yang menyebut bahwa ia meminta agar Valentino tidak membawakan acara pertandingan bola dengan berlebihan. Pada hari itu memang Valentino sedang membawakan pertandingan bola antara PSS Sleman dengan Bali United.
Valentino Jebreeet dianggap terlalu hiperbola dan tidak edukatif dalam membawakan laga pertandingan. Oleh sebab itu kemudian muncullah tagar “Gerakan Mute Massal” dengan alasan bahwa penikmat sepak bola juga butuh edukasi, bukan hanya ingin mendengar teriakan saja. (bbi)