Dirinya pun diberi modal sebesar Rp.10 juta dan ia pun pulang dengan membawa gerobaknya. Di jalan, ia pun melihat sang kakak, Sukidi bermesraan dengan sang istri. Ia pun ingin melapor ke RT, namun Sukidi lebih dahulu memukul Yitno.
Uang sebesar Rp.10 juta tersebut jatuh dan membuat Sukidi. Yitno tak terima, namun Sukidi berusaha memukulnya berkali-kali hingga kepala Yitno di hantam oleh wajan penggorengan yang menyebabkan Yitno tewas di tempat.
Semua Berubah
Sejak kejadian itu kampung kucrit diteror arwah pedagang Mie Tek Tek. Pemunculannya sering diawali dengan bunyi wajan penggorengan yang dipukul. Tek! Tek! Kadang gerobak mie tek tek jalan pun sendiri. Kala di dekati ada arwah sukidi di dekat gerobak.
Warga ketakutan. Tiap dengar bunyi wajan penggorengan diketok, warga sudah ngeri duluan. Mak atiek ikut kena imbas. Pembeli ketoprak berkurang karena warga takut keluar malam.
Sukidi berniat menikahi Tinah. Sukidi lantas menikah dengan Tinah melalui akad nikah sederhana. Setelah menikah Sukidi tinggal di rumah tersebut.