"Di situ gue emang lumayan panik, langsung nangis. Ya mungkin ini oknum, ini cuma orang iseng. Itu setiap gue masuk ke Polda itu mereka cubit-cubit gue gitu, terus toyor, ngasih kata-kata kasar," katanya.
Dianggap Sedang Framing
Namun, video itu justru mendapatkan respons negatif. Rachel Vennya pun sampai menyembunyikan angka dislike pada videonya itu. Ia dianggap sedang framing dan tidak terlihat merasa bersalah dengan kejadian itu.
"Dari mimik wajah tidak mencerminkan rasa bersalah, kalau tidak ketahuan pasti kamu tetep MENDEWAKAN UANGMU," tulis netizen.
"Asik, mbak rachel coba farming simpati lewat cerita2 dimana dia sebagai "korban" dr kerasnya kehidupan," tulis netizen lainnya.
"Pada intinya. Jangan mikirin diri sendiri, pikirin orang lain jugaaa.. ga cuma buna yg berhak bahagia. Orang lain juga. Berfikir sblm bertindak. Smoga jd pelajaran," tulis netizen.
"Cuma satu pertanyaan gue .. APA YANG TERJADI KALAU KMREN ITU GAK KETAHUAN DAN GAK VIRAL? haha mgkin hidup lo masih enak, dan banyak org ngira lo org baik.. Tetap semangat chel, setiap perlakuan ada konsekuensi ny.. dan jalani aja konsekuensi ny skrg," tulis netizen lainnya.
Seperti yang diketahui, selebgram Rachel Vennya kabur saat karantina COVID-19 bersama dengan sang kekasih dan manajernya. Ia juga disebut-sebut tinggal satu kamar yang sama dengan sang kekasih Salim Nauderer pada masa karantina itu.