Foto : Instagram

"Tak lama kemudian pihak Adam Deni menetapkan Tanggal 19 November 2021 pukul 5 Sore untuk bertemu namun lokasinya tidak mau mereka share sebelum Terdakwa dan ayah Terdakwa tiba di Jakarta. Kemudian setelah Terdakwa dan Ayah Terdakwa tiba di Jakarta Pengacara Adam Deni baru memberi tahu mengenai lokasi pertemuan di Raffles Hotel Kuningan. Setibanya di lokasi pertemuan, Terdakwa dan Ayah Terdakwa dikawal menuju kamar yang disewa oleh Adam Deni," sambungnya. 

Meminta Bayaran Rp15 M

Foto : Instagram

Sugeng melanjutkan jika sejak awal pertemuan Adam Deni, Jerinx SID, dan ayahnya berbicara santai. Saat itu ayah dan anak itu mencoba untuk meminta maaf. Tetapi, akhirnya Adam Deni disebut meminta biaya yang cukup tinggi melalui sebuah catatan. 

"Terdakwa kemudian berbicara perihal pencabutan laporan. Pihak AD menyatakan laporan bisa saja dicabut tapi biayanya sangat tinggi. Dia menulis angka 15 miliar di atas kertas dan disampaikan "bisa nego". Kemudian Terdakwa menanyakan berapa bisa nego, dan dijawab 10M dan AD mengaku uang tersebut untuk boss boss di belakangnya yang mendukung untuk memenjarakan Terdakwa," katanya. 

Adam Deni meminta agar Jerinx menyiapkan uang Rp10 Miliar agar bisa berdamai. Namun, karena tidak memiliki uang sebanyak itu akhirnya Jerinx menawarkan tanah miliknya di daerah Pecatu, Bali. 

"Mendengar angka 10M, terdakwa menyatakan tidak memiliki uang sebanyak itu, namun Terdakwa menawarkan tanah milik Terdakwa di Pecatu seharga 4 M untuk mencabut laporan namun ditolak dengan Alasan boss boss di belakangnya mau 10M di dalam pertemuan tersebut Pihak AD juga menyampaikan bahwa boss boss tersebut kekuatan nya di atas presiden. Bahkan AD berkata jika misalnya dia membunuh orang besoknya dia sudah bisa bebas dari jerat hukum," ujarnya. 

Topik Terkait