IntipSeleb – Beberapa tahun belakangan, Ernest Prakasa makin sering menyoroti tindak pidana korupsi yang dilakukan beberapa oknum pejabat Tanah Air. Salah satu yang paling fenomenal adalah korupsi dana bantuan sosial yang dilakukan oleh eks Menteri Sosial Juliari Batubara.
Ernest tampak geram karena Juliari mengambil hak yang bukan miliknya di mana saat pandemi COVID-19 banyak orang membutuhkan dana dan bantuan sosial tersebut. Keresahan terhadap tindak pidana korupsi dituangkan Ernest ke dalam film berjudul Teka Tik Tika. Penasaran seperti apa? Yuk simak!
Masih Banyak yang Santai dengan Tindak Pidana Korupsi
Pernyataan Ernest cukup mengejutkan awak media ketika ditanya darimana inspirasi menggarap film Teka Teki Tika. Dia ingin penonton menebak-nebak dan bertanya-tanya mengenai filmnya.
"Kalau ditanya inspirasi cerita dari mana. Sebenarnya aku sebagai penonton suka genrenya, genre yang berbau misteri, teka teki, seneng aja gitu. Dan selalu kagum yang misalnya penulisnya bisa buat penontonnya bertanya-tanya, sampai terwujud di Teka-Teki Tika," kata Ernest saat launching trailer film Teka Teki Tika belum lama ini.
Ayah dua anak itu merasa kalau masyarakat Indonesia masih banyak yang memaafkan tindak pidana korupsi daripada kasus hukum lainnya. Padahal tindak pidana korupsi itu menjatuhkan banyak korban dari segi sosial dan ekonomim
"Sebenarnya pesannya ini berangkat dari aku ngerasa orang Indonesia selalu pemaaf sama korupsi, agak kaget ya," ucap Ernest.
"Tapi aku ngerasa kalau ada orang yang bikin salah, ada artis yang terlibat skandal, itu jadi manusia paling hina dimuka bumi. Tapi kok kalau sama koruptor kita santai banget," ujar Ernest melanjutkan.
Tindak Pidana Korupsi Bansos jadi Sorotan
Ernest Prakasa resah dengan adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Menteri Sosial Juliari Batubara. Dia berterima kasih karena Juliari memberinya inspirasi menggarap film.
"Sebenarnya mungkin ada satu kasus yang muncul, waktunya pas gue lagi eksplor Teka-Teki Tika, yaitu korupsi bansos waktu itu. Jadi harusnya di credit title ada terima kasih pak Juliari Batubara," tutur Ernest tampak menyindir.
Ernest heran masih banyak orang yang gampang melupakan tindak pidana korupsi. Sementara kasus hukum yang menjerat figur publik lainnya bisa dihujat hingga bertahun-tahun.
"Tapi sejujurnya kasus itu jadi pemicu, penambah semangat, memang korupsi memprihatikan sekali, orang cepet lupanya. Sepertinya kalau orang buat salah yang lain dosanya nempel terus, tapi kalau korupsi ya udah orang udah move on nih, gampang banget maafkannya. Itu sih yang meresahkan," ujar Ernest menjelaskan. (jra)