Hal yang mendasari dirinya mengizinkan sang putri untuk menikah muda adalah untuk memperdalam ilmu agama. Karena dalam Islam, dosa hukumnya melarang anak yang punya niat untuk menikah. Ia juga berkaca pada dirinya sendiri yang memutuskan untuk mengikat janji suci di usia 18 tahun.
“Waktu itu yang mendasari itu semua kan sambil belajar memperdalam ilmu agamanya, ketika anak mau menikah dosa hukumnya ketika orangtua melarang. Kedua, aku mengaca sama pernikahan aku sendiri bahwa 18 tahun dibandingin Alma waktu itu aku mah lebih nggak punya apa-apa. Kalau Alma pribadi sudah lumayan, dan aku bisa menjalani pernikahan dini buat aku baik-baik aja kok, aku nggak kehilangan masa muda aku, masih bisa main. Dan anaknya ketika ditanya beneran serius mau, dia siap yaudah buat aku kenapa engga,” katanya.
Heidy menyesal nikahi Alma dan Taqy?
Lebih lanjut, Heidy mengatakan bahwa sebenarnya untuk menyesal atas keputusannya itu dilarang. Namun, kalau waktu bisa ditarik mundur, ia lebih memilih untuk tidak mengizinkan putrinya menikah. Ia juga mengaku dirinya berperan sangat besar dalam pernikahan Alma. Sementara Sunan, suaminya sempat tidak setuju dengan pernikahan dini yang digelar oleh putrinya tersebut.
“Sejujurnya kalau saja bisa ditarik mundur aku rasa aku tidak akan mengizinkan untuk menikah karena sebenarnya pernikahan itu bisa terjadi memang peran aku yang paling besar. Karena Sunan ada ketidaksetujuan dia disitu tapi karena masukan-masukan dari aku, akhirnya terjadi. Pernikahan itu bisa terjadi karena banyak peran aku,” lanjutnya.