"Karena memang kadet anak muda, bahkan perwiranya anak muda. Pak Tjip waktu itu baru 30an yang paling tua Pak Suryadi 33 tahun. Pak Halim ketika itu umurnya 25 tahun ya pemuda saat itu memang sudah luar biasa. Kita pasti casting nya butuh anak muda," katanya.
Bukan Film Sejarah
Sebuah informasi penting pun disampaikan oleh Aldo Swastia kepada IntipSeleb. Ia menjelaskan jika Kadet 1947 bukanlah film sejarah. Tetapi, justru merupakan film drama. Sejarah hanya menjadi latar belakang dari film ini.
"Tapi saya mau ralat sedikit mengenai film sejarah atau pahlawan. Ini bukan film sejarah ini film drama. Sejarah itu adalah setting jadi bagaimana bukan soal sejarahnya tapi bagaimana para pemuda menciptakan sejarah. Ini yang coba kita bangun dan coba sampaikan lewat film ini. Makanya kami berharap juga dengan film ini disaksikan banyak orang. Melihat ada pahlawan yang belum terlalu di kenal orang. Kedua anak muda saat itu sudah melakukan hal ini. Ayolah kita lakukan," jelas Aldo.
Aldo menjelaskan film Kadet 1947 tetap mengupas mengenai kejadian serangan udara pertama Indonesia ke tentara Belanda. Namun, hal itu hanya menjadi latar belakang untuk film ini.
"Memang tentang agresi militer udara pertama yang kita gak tahu dilakukan para kadet. Ini penting, berangkat dari situ memang datanya secara historis ada. Tapi memang tidak lengkap. Contoh karakter kadet dan teknisi itu kita buta bukan semua buta. Karena riset dan development belum mendalam tapi kalau sampai kekeluargaan kita tetap perkuat karakternya. Maka kalau dibilang sejarah film ini base on kejadian tapi seluruh karakter terinspirasi jadi pengembangan," katanya.