IntipSeleb – Andi Taufan Garuda Putra merupakan salah satu kaum milenial yang terpilih sebagai staf khusus Kepresidenan. Pengumuman ini disampaikan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis, 21 November 2019. Selain Andi Taufan, enam anak muda yang berusia 23-36 tahun juga diangkat sebagai staf khusus Kepresidenan.
Baca Juga: 7 Anak Milenial Diangkat Jadi Staf Khusus Kepresidenan, Siapa Saja?
Andi Taufan berusia 23 tahun yang saat ini menjabat sebagai CEO di PT Amartha Mikro Fintek. Rekam jejak pendidikannya pun sesuai tidak kalah dengan kaum milenial lain yang berjaya. Bahkan, saking berprestasinya, namanya pun terdaftar dalam Google Trend pada Jumat, 22 November 2019. Lantas, siapa sosok Andi Taufan Garuda Putra hingga diangkat langsung oleh Joko Widodo sebagai staf khusus Kepresidenan? Simak ulasan berikut.
Rekam jejak pendidikan
Pria yang akrab disapa Taufan ini memilih SD Al-Azhar Kelapa Gading, Jakarta untuk memulai pendidikannya. Kemudian, ia pindah ke Sulawesi Selatan dan melanjutkan pendidikan di SMP 6 Makassar. Tak hanya berhenti sampai disitu, Taufan pun pindah lagi ke Jawa Barat dan menyelesaikan pendidikan menengah atas nya di SMA Negeri 5 Bandung.
Masih berdomisili di Bandung, Taufan akhirnya memilih salah satu kampus terbaik di Indonesia, Institut Teknologi Bandung jurusan Manajemen Bisnis pada 2007. Berdasarkan akun LinkedIn, Taufan melanjutkan ke Frankfurt School of Finance & Management, Jerman pada 2013. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar Master of Public Administration dari Harvard University pada 2016.
Selepas menyelesaikan pendidikan sarjana, Taufan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama dua tahun. Namun, ia melihat banyak masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan akses finansial.
Karier bisnis Taufan
Sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Harvard University, Taufan pernah bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama dua tahun. Namun, ia melihat banyak masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan akses finansial.
Tahun 2009, ia mulai mengenal dengan lembaga keuangan mikro saat memberi pinjaman untuk usaha mikro di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. Ia mendirikan Amartha untuk memberkan akses keuangan pada masyarakat desa yang selalu terlibat hutang dengan rentenir seperti dilansir dari Wikipedia. Saat itu, dirinya masih mengenyam pendidikan di Harvard University.
Setelah lulus, Taufan mulai fokus pada bisnis yang sedang dijalankannya. Ia mulai mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending yang menghubungkan investor dengan usaha mikro di pedesaan lewat perkembangan teknologi.
Penghargaan yang diraih Taufan
Menjadi pengusaha muda memang tidak mudah, ia harus melewati berbagai tantangan demi tantangan demi terbentuknya bisnis seperti sekarang ini. Berkat kerja keras dan usahanya, Taufan berhasil meraih puluhan penghargaan.
Mulai mengembangkan bisnis pada 2009, ia sudah mendapat penghargaan satu tahun setelahnya, seperti Penerima Ashoka Young Change Makers Awards. Terakhir, ia berhasil meraih penghargaan Anugrah Syariah Republika, Kategori Fintech Usaha Mikro Terbaik, November 2019.